Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tulis Novel Berbahasa Inggris, Gadis SMP Asal Makassar Tuai Pujian Tokoh Nasional

Adinda Saraswati (16), siswi kelas IX ACS International School Jakarta, menuai pujian banyak jurnalis dan tokoh nasional.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Adinda Saraswati 

Adinda lahir di Jakarta, 6 Juni 2002 .

Akbar Faizal bersama istri dan anaknya.
Akbar Faizal bersama istri dan anaknya. (DOK PRIBADI)

Kakaknya, Gagah Akbar Faizal, kini menyelesaikan pendidikan di Akademi Polisi, Semarang.

Adik bungsunya, kini masih duduk di bangku kelas VI SD.

Dinda mulai proses penulisan saat kelas VI.

“Adinda dari sekolah semi pesantren di Depok. Jadinya serba tanggung, bahasa Inggris nggak bisa apalagi bahasa Arab,” kata Akbar.

Selama setahun, Dinda kesulitan di sekolah barunya saat pindah sekolah di dekat rumahnya, di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Di sekolah itu, bahasa Inggris jadi bahasa pengantar.

“Lima bulan Adinda berderai air mata di meja belajar setiap malam karena tak kuat mengikuti pelajaran. Dia juga tidak paham bahasanya. Setiap pagi, dia tersiksa saat akan pergi ke sekolah. Dia jug di-bully temannya.”

Sebagai ayah, Akbar mengaku jauh lebih menderita menyaksikan beban sang putri.

“Kubimibing dia agar bisa mengikuti pelajaran. Kuajak diskusi dan motivasi tentang apa saja. Kuberikan dia bahan bacaan apa saja dari sastra hingga politik.
Kuajak ke tempat-tempat diskusi tenntang apa saja. Alhamdulillah setahun, berhasil!” ujar Akbar.

Akbar melanjutkan ceritanya; Dinda secara diam-diam menulis tentang apa saja dalam bahasa Indonesia, tapi kebanyakan dalam bahasa Inggris.

Tema tulisan mulai soal situasi sosial politik dalam dan luar negeri, tapi dia tertarik politik luar negeri.

Beberapa catatannya di laman akun Facebooknya, Adinda Saraswati Akbar viral melalui media sosial saat panitia SEA Games di Malaysia salah memasang bendera Indonesia yang terbalik.

akbar_faizal
akbar_faizal (dok_instagram/)

“Adinda ini sedikit introvert. Dia lebih banyak diam apalagi jika dia tak menyukai suasana atau sesuatu bahan pembicaraan. Dia bahkan bisa pergi begitu saja jika sudah sangat bosan. Tapi proses pengendapan sebuah peristiwa di memori dia amat kuat dan menulis adalah pelariannya, “ kata Akbar.

Kini, Dinda movel keduanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved