Mengerikan, Main Ponsel di Malam Hari Picu Depresi. Berikut List Penyakit Berbahaya Lainnya
Dunia dalam genggaman. Nampaknya inilah tagline yang cocok menggambarkan ketergantungan masyarakat dengan ponsel.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dunia dalam genggaman. Nampaknya inilah tagline yang cocok menggambarkan ketergantungan masyarakat dengan ponsel.
Hanya dengan ponsel, masyarakat bisa mencari informasi dan memproses transaksi viaa handphone.
Makanya tidak jarang banyak yang ketagihan dengan ponsel.
Tak kenal waktu dan tempat, ponsel terus dimainkan.
Termasuk banyak orang kerap memainkan ponsel sebelum tidur di tempat tidurnya.
Berselancar di dunia maya seperti melihat timeline Instagram, berbalas komentar, curhat di Twitter, atau unggah keseruan aktivitas seharian di Path, merupakan serangkaian kegiatan yang hampir dilakukan generasi zaman now.
Baca: HARU! Bocah Alif Hidayat Buka dan Sahur Pakai Garam Ternyata Punya Cita-cita Mulia, Ini 5 Faktanya
Baca: Naik Kereta Tak Punya Tiket, Penumpang Wanita Ngaku Teman Teroris. Lihat Caranya Tantang Polisi
Baca: Tamsil Linrung Blak-blakan Dukung Habibie Capres 2019
Rasanya, tidur seakan belum nyenyak jika belum update status.
Tahukan kalian, aktivitas tersebut bisa membahayakan diri kita.
Dilansir dari Independent.co.uk, sebuah penelitian profesor di Glasgow University, Inggris, dalam skala besar, yakni lebih dari 91.000 responden.
Hasilnya menunjukkan orang yang membuka timeline Instagram dan Twitter pada larut malam sebelum tidur dapat meningkatkan kemungkinan masalah psikologis seperti depresi, bipolar, dan neurotisisme.
Peneliti memaparkan perilaku penggunaan handphone sebelum tidur ini mengganggu kesehatan seseorang, hal ini merujuk pada jam biologis manusia.
Para peneliti menemukan sebanyak 11 persen lebih mungkin mengalami gangguan bipolar dan 6 persen harus berjuang melawan depresi.
Orang-orang tersebut, terbukti memiliki kebiasaan yang berbeda: lebih aktif di malam hari, daripada siang hari.
Selain itu, dilaporkan responden tersebut memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi daripada tingkat kebahagiannya sendiri.
Penelitian ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Bolvin dan Boudreau dari McGill University, Kanada, yang dalam skala kecil, yang memaparkan adanya efek merugikan pada siklus ritme sirkadian dalam tubuh kita.