Tokoh Agama Parepare Nilai Kemenag Berpotensi Menimbulkan Perpecahan Umat
Ia menambahkan, agar Kemenag menganulir daftar tersebut dan meminta maaf karena lebih banyak mudarat daripada manfaatnya
Penulis: Mulyadi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Rilis 200 nama muballigh bulan Ramadan 1439H yang direkomendasikan Kementerian Agama RI dianggap berpotensi menimbulkan perpecahan umat oleh tokoh agama Parepare, Abdul Rahman Saleh.
"Ini berpotensi menimbulkan perpecahan karena jika ada daftar 200 orang lalu bagaimana muballigh yang diluar itu. Kan ini menarik sekat diantara kubu 200 dan diluarnya,"jelas Sekretaris Forum Peduli Umat (FPU) Parepare ini, Senin (21/5/2018).
Rahman menjelaskan, seharusnya Kemenag menentukan kriteria mana yang masuk dalam daftar 200 mubalig ini dan siapa yang tidak masuk."Seharusnya juga ada indikator. Jadi yang masuk dalam daftar apa indikatornya dan yang tidak masuk apa indikatornya,"ungkap mantan anggota DPRD Parepare ini.
Dengan adanya daftar ini, kata Rahman Saleh terasa aneh dan disinyalir sarat dipolitisasi."Ini kan aneh muncul daftar tanpa kriteria dan indikator. Malah cenderung terlihat dipolitisir,"terang dia.
Ia menambahkan, agar Kemenag menganulir daftar tersebut dan meminta maaf karena lebih banyak mudarat daripada manfaatnya."Jangan sampai terus menimbulkan keresahan di tengah umat,"ujar politisi PBB ini.
Dalam daftar 200 mubalig yang direkomendasikan, Kemenag tidak masuk nama ustadz kondang seperti Abdul Somad dan Arifin Ilham serta Prof Amin Rais