Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 1439 H

Ini Pesan Deng Ical untuk ASN dan Warga Makassar di Bulan Ramadan

Pemkot Makassar Melalui Bagian Kesra mengadakan Salat Tarawih berjamaah, di halaman kantor Balaikota Makassar

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Deng Ical - Pemerintah Kota Makassar Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), mengadakan Salat Tarawih berjamaah, di halaman kantor Balaikota Makassar, Jumat (18/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), mengadakan Salat Tarawih berjamaah, di halaman kantor Balaikota Makassar, Jumat (18/5/2018).

Salat Tarawih ini merupakan agenda rutin Pemkot Makassar selama bulan suci Ramadan.

Salat Tarawih ini dipadati ratusan jamaah mulai dari jajaran kepala SKPD, staf Pemkot Makassar maupun warga dari berbagai penjuru kota Makassar.

Dalam kesempatan tersebut, Deng Ical berpesan kepada seluruh jamaah, terutama jajaran ASN pemerintah Kota Makassar untuk menjadikan momentum Ramadan ini untuk bermuhasabah dan bercermin diri.

"Ramadan kali ini tentunya, selain kita jadikan sebagai momentum untuk bermuhasabah, juga untuk mengukur apakah kita sudah mampu mengaplikasikan sifat-sifat siddiq, tabliq dan amanah bahkan sifat-sifat fatanah Rasul yang mesti mewarnai dalam penyelenggaran pemerintahan di Kota Makassar," tuturnya

Menurutnya, sebagai aparatur sipil negara tentu saja kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih dibanding dengan masyarakat biasa.

"Kita ini semua yang menentukan apakah konteks kebudayaan, karekater dan sifat sifat orang Bugis Makassar yang terkenal dengan Islamiyahnya ini dapat diaplikasikan dalam konteks penyelenggaran pemerintahan," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, lembaga Maa'rif Institut telah melakukan penelitian tingkat keislaman dari 29 kota yang ada di Indonesia, dan Makassar berada di peringkat paling bawah dalam nilai-nilai keislamannya.

Padahal kata Deng Ical, Makassar dikenal dengan kota paling 7Islami, rasio masjidnya paling tinggi dibanding dengan kota-kota lainnya.

"Tetapi dari hasil penelitian Maa'rif institut ternyata Makassar kota yang paling tidak Islami penduduknya," katanya.

Alasannya, karena ternyata kita menjadikan nilai-nilai Islam itu tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari hari.

"Yang pintar mengaji dan mengikuti sifat sifat Rasulullah, hanya dipakai di dalam rumah tapi tidak dalam pergaulan, profesinya dalam aparatur sipil negara, sehingga ini penting untuk kita pahami," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved