Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 1439 H

Ini Bahaya Tidur Setelah Sahur, Begini Tuntunan Rasulullah

Awal puasa ternyata tantangan terbesarnya tak cuma menahan lapar atau haus.

Editor: Ardy Muchlis
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi tidur 

TRIBUN-TIMUR.COM-- Awal puasa ternyata tantangan terbesarnya tak cuma menahan lapar atau haus.

Rasa kantuk akibat bangun sahur ternyata menjadi tantangan semua orang.

Sayangnya, karena itu banyak yang malah tertidur usai melakukan sahur, bahkan ada yang sampai sholat subuh kesiangan.

Bolehkah tidur usai sahur, dan apa bahayanya?

Ternyata, melansir beberapa sumber tidur setelah sahur sangat tidak dianjurkan Rasulullah Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam. 

Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan.

Nabi Muhammad melakukan aktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik.

Tujuannya agar makanan lebih mudah dicerna.

Beliau melakukan ibadah salat dan berdzikir.

Rasulullah bersabda, "Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan salat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras." (HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).

Selain itu, makan sahur juga penting dan jangan ditinggalkan.

Dianjurkan makan sahur sampai menjelang waktu imsak.

Melansir dari Tribunnews, ternyata ada tidak langsung tidur setelah sahur memang ada manfaatnya dari sisi ilmu gizi dan kesehatan.

Tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya banyak.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, Pramono, dalam tulisannya kepada Tribunnews.

Ia mengatakan dampak buruknya antara lain perut akan buncit.

Perut buncit terjadi karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.

Selain perut buncit, dampak buruk lainnya adalah refluks.

Refluks adalah ketika makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan.

Hal tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.

"Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. KArena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar dan mulut terasa pahit." tulis Pramono.

Normalnya isi lambung akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan.

Namun, bila posisi tubuh berbaring, maka pengosongan lambung akan terhambat.

Pengosongan lambung yang terhambat akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit tergantung bahan makanan yang dikonsumsi.

Yang lebih bahaya adalah meningkatnya risiko terkena stroke juga bisa terjadi bila tidur setelah sahur.

Doa Buka Puasa

 Salah satu momen menggembirakan umat Muslim adalah momen ketika berbuka puasa.

Momen setelah menjalankan perintah Allah menahan makan dan minum.

Berbuka menjadi momen membahagiakan bagi orang-orang yang berpuasa.

sebelum kebahagiaan mereka saat bertemu Rabb-nya.

Di saat inilah mereka yang sejak fajar menahan makan dan minum, mulai membasahi tenggorokan, mengisi kembali perut, dan secara perlahan memulihkan tenaga.

Rasulullah menjadikan momen ini sebagai pengungkapan komitmen dan rasa syukur, sebagaimana yang tercermin dari bacaan yang beliau lafalkan saat berbuka.

Baca: 12 Tahun Lalu, Yunita Hampir Jadi Teroris, Beginilah Cara Dia Selamatkan Diri

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ

Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.” (Lihat, Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Sementara disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’ doa lengkap y ang dibaca ketika buka puasa adalah:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.

Terjemahan: Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah.

Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved