Ceramah Ustaz Abdul Somad Dikritik, Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah Soal Bom Bunuh Diri
Indonesia tidak aman. Inilah kalimat yang sering diserukan oleh masyarakat belakangan ini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, dengan menabrakan mobil avanza hitamnya ke gereja dan meledakkan diri.
Baca: SDN 337 Salotengnga Wajo Terendam Banjir, Siswa Terpaksa Diliburkan
Baca: Pascateror Bom Surabaya, Polisi Kumpulkan Ormas dan Tokoh Agama di Jeneponto
Baca: INNALILLAHI! Pelawak Gogon Srimulat Meninggal Dunia, Sempat Mengeluhkan Hal Ini
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya, Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9) meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya dengan bom di pinggang.
Adapula dua remaja yakni Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16) yang menerobos Gereja Santa Maria Tak Bercela yang menggunakan sepeda motor kemudian meledakkan diri di area halaman gereja dengan bom di pangkuan.
Karena kejadian ini, topik terkait bom bunuh diri pun kembali menjadi sorotan.
Salah satu sosok yang ikut masuk dalam pusaran pembicaraannya adalah sosok Ustaz Somad.
Pasca kejadian ini, namanya kembali diperbincangkan karena isi ceramahnya.
Ya, dalam ceramahnya kala itu, Ustaz Somad membahas topik terkait bom bunuh diri.
Video ceramahnya itu dibagikan oleh salah seorang netizen di Twitter.
Dalam ceramahnya itu, Ustaz Somad membicarakan topik terkait hubungan bom bunuh diri dan mati syahid.
Ceramahnya tersebut diberi komentar sebgai berikut oleh netizen yang mengunggahnya.
"Ceramah somad sgt berbahaya dan provokatif. Pengaruh somad dikalangan awam sgt kuat dan ini bisa menjadi modal keyakinan mrk melakukan bom bunuh diri di tiap tempat. Mohon aparat lekas mengambil tindakan, sdh cukup sdr kami yg menjadi korban teroris,"
Cuitan ini pun tamai dikomentari netizen lainnya:
"KORBAN EMPUKnya , adlh ORANG2 yg lg PUBER2nya mempelajari AGAMA...."
"Kalo ada event tematik Garang bak singa, pas ada bom oleh teroris jd ustad yg sunyi (kalem). Gak nyadar kalo ceramahnya menjadikan kontribusi psikologis thd kelompok Radikal utk berkembang mjd teroris."
" keputusanmu bisa membahayakan negeri."
"Apakah Masih Tetap Akan Menayangkan Penceramah ini di Ramadhan tahun ini? CC @KPI_Pusat Silahkan dengarkan ceramahnya ini : "...Pakai Bom....Leddakkan! mati syahid!." #TumpasTerusTerorisme"
Ya, dalam ceramahnya kala itu, Ustaz Somad membahas topik terkait bom bunuh diri.
Klarifikasi Ustadz Abdul Somad
Namun begitu, Ustad Abdul Somad telah memberikan klarifikasi terkait video itu.
Menurutnya, tuduhan dirinya yang mendukung bom bunuh diri seperti dari penggalan video itu adalah fitnah.
Namun begitu harus dipahami konteks dan kronologi pertanyaan tersebut.
pertanyaannya bagaimana pendapat ustad Somad tentnag bom bunuh diri di Palestina. Jadi konteks adalah di Palestina.
"Maka saya marah, jangan katakan bom bunuh diri, tapi gerakan mati sahid.
Mereka di Palestina tak ada yang bisa menolong. Maka dia membela diri untuk melakukan serangan gerakan mati sahid," jelasnya
Berikut video penjelasannya.
Selain ustaz Abdul Somad, ustaz Khalid Basalamah juga pernah membawakan tausyiah terkait bom bunuh diri.
Dia dengan tegas menyatakan bom bunuh diri sama sekali bukan kategori mati syahid.
Tidak ada dalil membenarkan aksi bunuh diri tersebut.
Justeru merurut dia jika ada aksi bunuh diti sama sekali aksi tidak berdasar.
Dia mencontohkan saat perang ada bom dibawa ke kerumunan lawan, tidak dianggap syahid.
Tapi dihitung syahid saat dalam keadaan perang, sesorang melempar bom ke lahan musuh dan percikannya mengenai anda, maka itu dianggap mati syahid.
Simak video berikut
(*)
Gerakan Pelemahan Umat Islam
Ulama Indonesia, Ustaz Abdul Somad memberi tanggapan atas meledaknya bom di tiga gereja Surabaya hari Minggu (13/5/2018).
Dalam video ceramahnya, Abdul Somad mengatakan insiden tersebut merusak nama baik Islam dari dalam.
"Tentang masalah bom yang terjadi, ini apa sebenernya dalam pembunuhan (agama) Islam dari dalam. Mereka tidak larang jangan masuk Islam jangan, tapi mereka bunuh Islam dari dalam," kata Somad.
Akibat bom yang menyebabkan 13 orang tewas dan 43 orang lainnya luka-luka , Somad mengatakan kini mungkin banyak orang malah takut datang ke pengajian.
"Akhirnya orangtua sekarang takut anaknya ikut pengajian. Lebih takut anaknya ikut pengajian daripada anaknya ikut karaoke," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Somad menekankan agar masalah teror yang melanda Surabaya harus dipahami dengan baik dan tidak terpengaruh pemaham diluar Islam.
"Oleh sebab itu masalah dipahami dengan baik. Adapun masalah isu di internet ini dilakukan oleh intelijen ini itu urusan mereka," kata Somad.
Somad menegaskan bahwa tindakan teror adalah penistaan Agama.
"Yang jelas ini penistaan Islam supaya orang mudah menuduh, nanti kalau ke mesjid, aah.. itu rajin ke mesjid tuh teroris tuh, ah itu penjahat itu," tutupnya.