Teror Bom di Surabaya
Sekretaris KNPI Makassar Minta Presiden Evaluasi Kapolri dan Kepala BIN
Tak ada yang sepakat atas tindakan biadab seperti ini yang telah terjadi beberapa kali di tanah air.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Serangan teror bom di tempat ibadah Kota Surabaya, Jawa Timur dengan membuat Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar, Antariksa Putra W angkat bicara.
Ia mengatakan duka mendalam bukan saja untuk saudara setanah air yang telah menjadi korban akan tetapi ini juga duka bagi keamanan serta pertahanan negara Republik Indonesia.
Antariksa Putra W mengatakan, tak ada yang sepakat atas tindakan biadab seperti ini yang telah terjadi beberapa kali di tanah air.
"Untuk itu negara dan rakyat serta stakeholder terkait harus saling menjaga, bekerjasama dan menguatkan dalam memberantas tindakan terorisme sampai keakarnya serta diharapkan seluruh masyarakat tidak terpancing dengan suasana seperti ini," ujar Dokter Echa, sapaan Antariksa, Senin (14/5/2018).
Dia menilai kondisi keamanan beberapa hari ini cukup memprihatinkan.
Sebelum kejadian bom gereja Surabaya terjadi insiden di Rutan Mako Brimob oleh napi teroris yang menyebabkan tewasnya 5 anggota korps khusus andalan pemerintah dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.
"Dengan dua kejadian dalam waktu dekat ini tentunya presiden harus mengevaluasi lebih jauh kinerja Kapolri serta Badan Intelejen negara sebagai bentuk upaya keseriusan pemimpin negara dalam menjaga keamanan negara, jika perlu presiden harus tegas dengan mengganti kapolri serta kepala BIN untuk saat ini," kata dr Echa.
Dosen salah satu Fakultas Kedokteran Makassar ini menilai persoalan ini hanya mencari siapa yang menjadi dalang tanpa ada upaya memperbaiki sistem pertahanan negara maka kejadian seperti ini menunggu waktu untuk terulang kembali.(*)