Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengawas SBMPTN Tak Curigai IRF Hamil Sebelum Melahirkan di Toilet Unhas

Tim medis yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian mencoba memberikan bantuan.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Mahyuddin

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mengaku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kehamilan pada IRF.

IRF melahirkan di Toilet Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin Makassar ketika hendak mengikuti ujian bersama ribuan peserta.

"Menurut pengawas ruangan sama sekali tidak kelihatan kalau dia hamil. Padahal dia gunakan pakaian biasa bukan baju besar," kata Kepala Unit Humas dan Protokol Universitas Hasanuddin, Makassar, Ishaq Rahman.

Awalnya, IRF yang memilih ujian Kelompok Campuran ini mengeluh sakit pada bagian perut, ketika ujian sesi kedua baru berlangsung sekitar 30 menit, atau sekitar pukul 11.15 WITA.

Ia sempat bolak-balik ke toilet sampai tiga kali. Sesuai SOP pengawasan, setiap kali ke toilet ia didampingi salah seorang pengawas ruangan.

Pada saat ke toilet untuk ketiga kalinya, peserta yang berinisial IRF ini terdengar beberapa kali mengerang, dan tinggal agak lama di dalam toilet.

Baca: Berat Bayi yang Ditemukan di Toilet Unhas Tak Sampai 2 Kg, Begini Kondisinya Sekarang

Pengawas ruangan yang mendampingi kemudian melaporkan hal ini ke posko pusat, dan saat itu juga Posko Pusat berkoordinasi dengan Tim Medis SBMPTN Unhas.

Tim medis yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian mencoba memberikan bantuan.

Namun IRF menolak, dan melarang tim medis untuk masuk.

“Kami sempat mendengar ia teriak beberapa kali. Teriakan kedua dan ketiga itu tersengar seperti orang _mengedan_,” kata dr. Irda Yulianti Dahri, salah seorang anggota tim medis.

Tim medis juga mendengar suara air diguyur sangat banyak dari dalam kamar mandi yang tertutup rapat.

“Setelah lebih tiga puluh menit menunggu, kami mulai berpikir untuk mendobrak pintu karena menurut kami ini hal yang tidak lazim. Tetapi tiba-tiba ia keluar dari dalam kamar mandi dalam kondisi basah kuyup. Ia kelihata lelah dan ada bercak-bercak darah,” lanjut dr. Irda.

Sesaat IRF keluar, tim medis kemudian masuk ke toilet untuk memeriksa. “Kami sebenarnya curiga ada sesuatu, mungkin pendarahan atau keguguran. Tetapi kami tidak menemukan apapun di dalam kamar mandi,” kata Risnawati, salah seorang anggota Tim Medis.

Baca: Inilah yang Terjadi pada Wanita Peserta SBMPTN Unhas Sebelum Melahirkan di Toilet

IRF ingin kembali ke ruangan untuk melanjutkan ujian. Namun hal itu tidak diijinkan oleh tim medis karena kondisi kesehatannya tampak sangat tidak memungkinkan.

Ia dipaksa untuk ke rumah sakit, namun IRF menolak. Tim medis menegaskan ia hanya boleh kembali ke ruang ujian jika sudah diperiksa oleh dokter di rumah sakit.

Akhirnya, IRF bersedia untuk dibawa ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas yang terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi ujian dengan menggunakan ambulans.

Sekitar pukul 12.00 WITA, ketika tim medis dan IRF sedang berada di rumah sakit, seorang tenaga kebersihan (cleaning service) Unhas masuk untuk membersihkan toilet.

Baca: Melahirkan di Toilet, Panitia Pastikan Irfayanti Gugur dari SBMPTN

Ia mendengar suara bayi menangis. Ketika mencari-cari, ia sangat terkejut menemukan ada sesosok bayi di dalam bak air kloset yang tertutup rapat.

Tim medis Unhas kemudian kembali lagi ke Pusat Bahasa.

Bayi tersebut diberikan perawatan darurat, dan segera dibawa ke Rumah Sakit Unhas. IRF mengatakan kepada tim medis bahwa itu adalah bayinya. (San)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved