Inilah Sosok Iptu Sulastri, Polwan Cantik yang Giginya Habis Dihajar Para Teroris di Mako Brimob
Iptu Sulastri disandra bersama 3 polisi lainnya yakni Brigadir Haris, Briptu Hadi Nata, dan Bripda Rahmadan.
Sekelompok tahanan terorisme, diperkirakan berjumlah 130 orang, masih bertahan di Blok A, B, dan C Rumah Tahanan Brimob hingga Rabu (9/5) malam.
Mereka menguasai enam pucuk senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek, serta menyandera seorang anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Kerusuhan Mako Brimob pecah sejak Selasa (8/5) malam, sekitar pukul 20.20 WIB.
Insiden diduga diawali tahanan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatera Selatan Wawan Kurniawan alias Abu Afif.
Berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Wawan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5), dibesuk keluarganya yang juga membawa makanan untuknya.
Namun, pengawal dari Densus 88 melarang pemberian makanan itu sehingga membuat Wawan marah.
"Sipir ***ing," suara Wawan berteriak bergema dari satu ruangan di Blok C, Rumah Tahanan, Markas Komando Brimob. Selepas teriakan itu, seorang polisi bernama Muhammad Ramdani mendekati sel.
Lantaran makanan itu dibawa petugas bernama Budi, Ramdani tak bisa memberikan makanan yang diminta dan akan mengusahakan makanan tersebut datang selepas salat isya.
Tak lama berselang, keributan muncul di blok.
Pintu menuju tempat olahraga dijebol dari penghuni Blok C
"Pemicunya adalah hal yang sepele, masalah makanan," kata Brigjen Mohamad Iqbal.
Wawan Kurniawan alias Abu Afif merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah Pekanbaru, Riau.
Wawan ditangkap lantaran terlibat dalam latihan militer di Jambi dan Riau.
Saat ditangkap pada Oktober 2017, Wawan diduga punya peran memotivasi kelompoknya menyerang kantor polisi.
Kelompok ini latihan persiapan teror (i'dad) dan latihan menembak di Bukit Gema, Kabupaten Kampar, Riau.