Tak Hanya Pakai Anak-anak, Inilah Cara Sederhana Lain Pembobol Gasak Uang Anda di ATM
Video mengenai 2 anak sedang mengambil uang nasabah bank yang melakukan penarikan tunai melalui ATM
TRIBUN-TIMUR.COM - Video mengenai 2 anak sedang mengambil uang nasabah bank yang melakukan penarikan tunai melalui ATM di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Pesantren IMMIM, Makassar, Sulawesi Selatan viral.
Video tersebut viral dan menjadi perbincangan netizen (warganet) lantaran para korban tak menyadari uangnya diambil 2 anak yang diketahui gelandangan itu.
Dalam video rekaman kamera pemantau (CCTV) ATM BRI tersebut, tampak 2 wanita masuk di counter ATM.
Namun, 2 anak perempuan itu mengikuti dan mendampingi nasabah yang sedang melakukan penarikan tunai.
Anak yang diperkirakan berusia belasan tahun itu pun terlihat sesekali memencet tombol pada layar ATM.
Setelah melakukan penarikan tunai dan mengambil uang dari ATM, kedua wanita itu pun pergi tanpa ada rasa curiga.
Saat kedua korban telah meninggalkan ATM, terlihat uang keluar dari 2 mesin ATM dan langsung diambil anak tersebut.
Dalam komentar video tersebut, ternyata banyak warganet yang pernah menjadi korban aksi kedua anak itu.
Para korban tak menyadari akan aksi pencurian uang di ATM yang dilakukan kedua anak itu.
Saldo rekening para korban berkurang hingga ratusan ribu rupiah.
Wakil Kepala Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait yang dikonfirmasi, Rabu (25/4/2018) malam, mengaku belum mengetahui aksi pencurian di ATM yang dilakukan dua anak itu.
Namun, dia telah memerintahkan jajarannya melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Setelah saya dapat informasi, saya kemudian cari videonya di medsos. Sementara kami selidiki kasus tersebut. Saya sudah perintahkan mencari TKP ATM dan kedua bocah yang memereteli uang nasabah," kata Hotman.
Spesialis Pengganjal ATM
Jauh sebelum kasus ini, modus spesialis penganjal ATM dengan tusuk gigi di minimarket pernah terbongkar.
Polisi meringkus kelompok spesialis penganjal ATM dengan tusuk gigi di minimarket, di kawasan Jakarta Barat, Senin (23/3/2018).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengimbau masyarakat selalu waspada, khusunya saat melakukan transaksi di ATM.
"Jadi mereka ini selalu mengincar dan beroperasi di minimarket yang mesin ATM berada di belakang. Kalau (posisi) ATM ada di depan atau dekat kasir mereka tidak berani karena banyak orang," kata Edy di RS Polri, Jakarta Timur.
Dalam menjalankan aksinya, mereka selalu bekerja secara kelompok.
Masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsi berbeda.
Ada yang bertugas mengganjal, berakting menolong korban, mengalihkan perhatian kasir, dan menjadi tukang intip PIN kartu ATM milik korban.
"Saat calon korban hendak mengambil ATM yang sudah diganjal, otomatis tersangkut, kemudian ada pelaku yang pura-pura membantu memasukkan (kartu) ATM nya."
"Kartu ATM milik tersangka bisa masuk karena sudah dikikir menjadi tipis," ujarnya.
Selanjutnya, pelaku akan berpura-pura menolong korban tanpa korban sadari kartu ATM miliknya telah ditukar dengan kartu lainnya.
Setelah itu, korban diminta memasukkan PIN ATM.
Saat itu, ada anggota lainnya yang bertugas mengintip PIN korban.
"Setelah PIN dimasukkan korban, kartu yang sudah ditukar pelaku tadi otomatis tertelan karena telah terblokir."
"Setelah itu, pelaku menyarankan korban membuat laporan ke bank, sementar pelaku sudah mengambil kartu ATM asli beserta PIN korban untuk menguras harta korban," kata Edy.
Ia menyarankan masyarakat mencari gerai ATM yang aman dan selalu tertutup di bagian tombolnya.
Apabila ada yang mencurigakan, masyarakat diimbau langsung melapor ke pihak berwajib.
Sebelumnya, kepolisian Jakarta Barat menangkap kelompok pengganjal ATM dan menembak mati pemimpinya karena melawan petugas.
Polisi berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 90 kartu ATM berbagai jenis milik para korban.
Kelompok ini sudah beroperasi sebanyak 53 kali di 28 gerai ATM yang ada di dalam minimarket di kawasan Jakarta Barat sejak 2017 dengan keuntungan lebih kurang Rp 700 juta.(*)