Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Sidrap 2018

Ini 5 Fakta Dua Bulan Jelang Pilkada Sidrap, No 3 Parah Banget

Pasangan Fatmawati Rusdi-Abdul Majid (FATMA) dan Dollah Mando-Mahmud Yusuf (DOAMU) tercatat sudah dua kali saling gugat.

Penulis: Amiruddin | Editor: Hasriyani Latif
amiruddin/tribunsidrap.com
Pasangan Fatmawati Rusdi-Abdul Majid (FATMA) dan Dollah Mando-Mahmud Yusuf (DOAMU). 

3. Terlibat Bentrok

Dua bulan jelang Pilkada Sidrap, TribunSidrap.com, mencatat sudah dua kali pendukung kedua pasangan terlibat bentrok. Bentrok pertama terjadi saat pengundian nomor urut, di depan Gedung DPRD Sidrap, Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (13/2/2018) lalu.

Saat bentrok, sejumlah kendaraan dirusak oleh oknum pendukung calon bupati tersebut. Bahkan, seorang pendukung calon bupati turut diamankan polisi karena membawa senjata tajam.

Sedangkan, bentrokan kedua terjadi di depan kantor Pawaslu Sidrap, Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sabtu (14/4/2018) lalu.

Kedua kubu saling lempar batu, membawa parang, busur, balok, dan senjata tajam lainnya. Beberapa pendukung kedua paslon tampak terluka akibat terkena lemparan.

4. Debat Digelar di Makassar

Pelaksanaan debat publik calon bupati Sidrap rencananya digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Kota Makassar, Sulsel pada Minggu (29/4/2018) pukul 09.00 Wita.

Baca: FATMA Cabut Nomor 1, DOAMU Nomor 2

Baca: Pendukung Dollah Mando Ditahan, Jubir Sebut Dipaksakan

Ketua KPU Sidrap, Dahlia mengatakan dipillihnya Makassar sebagai lokasi debat, murni karena alasan tempat. Ia juga membantah jika debat di Makassar karena alasan keamanan.

"Saya kita bukan ji itu, karena pihak keamanan siap menjaga dimanapun," ujarnya.

Meski begitu, Komisioner KPU Sidrap Divisi Teknis Alimuddin Baharuddin tak menampik adanya pertimbangan pihak keamanan dalam penentuan lokasi debat.

5. Keterlibatan ASN

Sejak tahapan Pilkada Sidrap, Panwaslu Sidrap telah memeriksa dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, setelah melalui pemeriksaan di Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) kasus oknum ASN itu ditindaklanjuti.

ASN yang diduga terlibat politik praktis dan kini dalam tahap penyidikan, yakni Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) Syaharuddin Laupe dan ASN bernama Pipin Budianto Arifin.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved