Adapada Kedai Pindah ke Sultan Alauddin, Konsepnya Lebih Modern
Kapasitas Adapada Kedai ini bisa 100 orang di lantai satu, 50 orang di lantai dua dan 50 orang di lantai tiga.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Halo para anak millennial Makassar yang doyan nongkrong, kini Adapada Kedai pindah ke Kompleks Ruko Pabbaeng-baeng, Kapling 22, Jl Sultan Alauddin No 98, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedai yang sejak dulu hadir dengan konsep kekeluargaan, kebersamaan dan rumah bagi pelanggan setianya ini hadir dengan interior lebih modern.
Sangat berbeda dengan tempat sebelumnya yang lebih condong ke bangunan klasik serta pernak-pernik serba klasik pula.
Buka setiap hari mulai pukul 09.00 wita hingga 11.00 wita ini, cenderung menggunakan warna hitam putih pada interior dengan kursi-kursi terbuat dari kayu.
Selain itu, menjadi ciri khas dari Adapada Kedai ini ialah desain bar berada di tengah, sehingga pengunjung mudah berinteraksi dengan barista alias peracik minuman.
Yup, dengan konsep kafe yang nyaman Adapada Kedai ini menyasa semua kalangan mulai anak sekolahan, mahasiswa, karyawan swasta, aktivis dan sebagainya.
Kapasitas Adapada Kedai ini bisa 100 orang di lantai satu, 50 orang di lantai dua dan 50 orang di lantai tiga.
Dimana lantai satu cocok untuk nongkrong, lantai dua untuk meeting dan lantai tiga untuk bersantai ria sambil membaca buku karena dilengkapi dengan perpusatakaan mini.
Dibangun oleh empat owner antara lain Andi Ahmad Arya atau Rere, Idecang Passinringngi, Dirham Marani dan Dodi Adnan ini, Adapada Kedai merupakan tempat nongkrong Cozy di kota Daeng ini.
Seperti yang dikatakan salah satu owner, Dirham Marani.
"Adapada Kedai lebih condong untuk menjalin kekeluargaan, kebersamaan serta dijadikan rumah oleh custumer. Artinya apa yang kami cari bukan hanya materi semata melainkan lebih dari itu, yakni keluarga. Mengapa itu penting, sebagai contoh ketika kami pindah dari ratulangi ke sini itu murni dibantu oleh pelanggan kami, mulai angkat-angkat barang hingga mengecet dinding dan sebagainya. Bagi saya hal tersebut tidak dapat diukur dengan materi," katanya pada tribun-timur.com, Rabu (25/4/2018).
Dari segi konsep, Dirham mengaku tidak lari dari konsep sebelumnya yakni dijadikan rumah untuk berkreatif dimana awalnya condong ke seni yang kontennya lebih ke anak muda.
"Setelah pindah, semoga para keluarga atau Adapada Kedai Squad kembali meramaikan rumahnya ini karena Adapada Kedai ini tetap menjadi rumah yang dirindukan para pencitanya.
Sementara Publik Relation Adapada Kedai Fadli, mengatakan ke depannya akan menarik para komunitas untuk menggelar kegiatan kreatif di Adapada Kedai ini.
"Ingin menjadi wadah bagi para pebisnis-bisnis kreatif ataupun dengan anak muda yang tergabung di Makassar. Misalnya seni rupa, drawing, desain untuk melalukan work shop dan lain sebagainya agar kita semakin dekat dengan anak muda kreatif tentunya serta menjadikan semuanya keluarga," katanya.
Fadli berharap, Adapada Kedai in tetap menjadi tempat nongkrong yang recomennded di Makassar. (*)