Dikenal Loyalis Tulen, Denny Siregar Tiba-tiba Ulas Kelemahan Joko Widodo, Tapi
Denny memulai pembahasannya dengan merangkum cibiran netizen kepada Jokowi soal kemampuan bahasa Inggrisnya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Denny Siregar salah satu pegiat media sosial yang terkenal pendukung fanatik Presiden Joko Widodo.
Postingan-postingan Denny Siregar selalu menuai banyak reaksi dari netizen. Banyak yang pro dengan tulisannya, ada juga yang kontra.
Oleh pembencinya, Denny Siregar dipanggil Desy.
Baca: Link Live Streaming AFC Cup 2018, Tampines Rovers vs Persija Pukul 19.00 WIB. Nonton Disini
Baca: Jadwal Siaran Langsung Semifinal Liga Champions di SCTV, Tak Ada Tim Enteng
Baca: Cantiknya Kebangetan! 10 Foto Karen Vendela, Pacar Boy William Pernah Berantem dengan Ayu Ting Ting
Tiba-tiba, Denny Siregar menuliskan sebuah catatan saol kemampuan bahasa Inggris Presiden Joko Widodo (Jokowi).).
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Facebook Denny Siregar yang ia tuliskan pada Senin (23/4/2018).
Denny memulai pembahasannya dengan merangkum cibiran netizen kepada Jokowi soal kemampuan bahasa Inggrisnya.
Ia pun juga mencoba menguraiakn perbandingannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Anies Baswedan.
Seperti ini catatan Denny Siregar:
"BAHASA INGGRIS JOKOWI
Di beberapa status, banyak yang mengejek masalah bahasa Inggris Jokowi yang menurut mereka belepotan.
Bahkan ada yang membandingkan dengan Anies Baswedan saat bicara di Turki. Mereka juga membandingkan dengan SBY saat menjadi pembicara utama di ajang internasional. Apalagi kalau mau dibandingin sama BJ Habibie.
Tentu pada posisi itu Jokowi kalah jauh. Jangankan pake bahasa Inggris, kadang pake bahasa Indonesiapun Jokowi terlihat lemah karena ia memang bukan orator.
Jokowi tidak pernah menghabiskan tahun-tahunnya dengan bersekolah diluar negeri. Ia datang dari keluarga miskin, yang untuk sekolah saja harus berfikir membiayai dirinya sendiri. Jadi wajar saja jika ia tidak akrab dengan bahasa diluar bahasa ibunya sendiri.
Beda dengan Anies Baswedan yang pernah menghabiskan tahunan di Amerika bersekolah di University of Maryland School of Public Policy dan Northern Illinois University. Ia punya uang untuk sekolah dsitu.
Jokowi juga bukan SBY, yang mendapat kesempatan bagus dari TNI untuk disekolahkan di Fort Benning, US dan ditugaskan ke Panama, Jerman Barat dan Belgia. Mungkin pada saat itu, Jokowi sedang bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta kelas menengah.
Jangan pula dibandingkan dengan BJ Habibie, yang menghabiskan hampir seluruh waktunya di luar negeri karena ilmunya yang dipakai dibanyak negara. Jokowi mungkin saat itu sedang membangun perusahaannya dari nol sekali mulai dari mencari kayu sampai mencari pembeli.
Rekam jejak Jokowi keluar negeri adalah saat dia harus berhubungan dengan buyernya, dimana yang dipakai adalah bahasa pedagang, bahasa umumnya, yang tidak begitu penting akan tata bahasa, tetapi dimengerti oleh kedua belah pihak sehingga terjalinlah hubungan yang menguntungkan sekian lama..
Dengan bahasa dagang itu, asset Jokowi berkembang menjadi puluhan miliar rupiah. Tidak ada yang meremehkannya, bahkan ia didapuk menjadi ketua Mebel dan Kerajinan Indonesia Solo Raya atau Asmindo..
Dengan bahasa yang sama, Jokowi berhasil menaikkan kota Solo menjadi kota hub yang berpengaruh di Jawa Tengah saat dia menjadi Walikota. Bahasa Jokowi juga yang berhasil memindahkan ribuan pedagang keras kepala di Solo sesudah berdialog sekian bulan lamanya.
Dan bahasa yang sama pula ketika Jokowi membangun tol laut, bandara-bandara, jalan di Papua, jalur kereta dan bendungan raksasa. Dan itulah bahasa yang sebenar-benarnya bahasa, bukan bahasa diplomasi semata, tetapi bahasa kerja.
Apakah dengan ketidakmampuan Jokowi, ia diremehkan oleh negara luar sana ?
Ah, tidak juga. Bahkan majalah Times menghormatinya dengan menampilkan wajah Jokowi di sampul depannya. Bahkan Direktur IMF memujinya atas pencapaiannya. Dan Mark Zuckerberg juga Jack Ma menghormatinya karena keilmuannya bukan karena bahasanya..
Kalau cuman bahasa Inggris pintar saja dijadikan acuan, catat saja, berapa pejabat yang jago bahasa Inggris tapi berakhir menjadi pesakitan di penjara ? Tidak ada korelasinya antara bahasa dan kemampuan kinerja..
Tanya Putin, apakah ia berbahasa Inggris dengan baik saat diwawancarai CNN ? Tidak. Tanya Soeharto, pernahkah ia menggunakan bahasa Inggris di publik dengan baik ? Juga tidak. Tapi ketidak-mampuan itu tidak mencegah mereka menjadi pemimpin negara yang berkuasa.
Jadi temanku yang baik, yang selalu mengejek pemimpinmu karena tidak mampu berbahasa Inggris dengan benar menurutmu, sini saya ajarin satu kalimat dalam bahasa Inggris, "Wish a does do wrong ? Next do wrong, a does the seek.. been she gear.." ( Pake Jowo ae ojok sok keminggris," tulisnya.
Catatan Denny Siregar tersebut lantas mendapatkan ribuan komentar dan sudah dibagikan ribuan kali. (TribunWow.com/Woro Seto)
Baca: Sering Hina Pasien BPJS di Facebook, Perawat Cantik ini Terima Petakanya
Baca: Siapkan Rumah Berlantai 3 untuk Syahnaz, Terungkap Pekerjaan Jeje Govinda Selain Drummer Band
Baca: Ramalannya Buat Sarwendah Tersinggung, Ruben Onsu Geram dan Beri Peringatan kepada Mbah Mijan
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Kemampuan Bahasa Inggris Jokowi, Denny Siregar: Dia Pakai Bahasa Indonesia Aja Terkadang Lemah,