Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Eksotiknya Rumah Hijau DeNassa di Bontonompo, Cocok Liburan Akhir Pekan untuk Anak!

RHD adalah kawasan konservasi alam seluas 1,1 Hektar di Kampung Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Mansur AM
CITIZEN REPORTER
Siswa Celebes Global School study visit ke Rumah Hijau Denassa 

Toh, meski sering menulis mengamati karya sastra, namun Denassa lebih mengamalkan harmoni atau keselarasan filosofis karya sastra untuk kelestarian alam.

"Alam itu sudah harmoni . Kita cukup membiarkanya tumbuh, merambat, dan tidak menganggunya, apalagi mencabut dan menebangnya."

Denassa memang sudah total mengabdikan hidup untuk harmoni alam.

Rumah Hijau Denassa (RHD) bersama peserta KKN UIN Alauddin Makassar posko desa Barembeng, kecamatan Bontonompo, Gowa melaksanakan Outing Class di Bontoma’rinra.
Rumah Hijau Denassa (RHD) bersama peserta KKN UIN Alauddin Makassar posko desa Barembeng, kecamatan Bontonompo, Gowa melaksanakan Outing Class di Bontoma’rinra. (CITIZEN REPORTER)

Dia merelakan ruang-ruang privasinya jadi milik publik, khususnya anak TK dan murid sekolah dasar.

Dari pantauan Tribun, di kawasan itu ruang privasi hanya toilet publik dan dua kamar tidur untuk dia dan istri, serta empat anaknya. "Toilet itu juga untuk publik, dan juga kamar saya sering dipakai salat sama teman," ujarnya berkelakar.

Dia mendesain hutan alami untuk jadi tempat bermain, sekaligus sarana literasi lingkungan.

Denassa pun mengabdi sebagai dosen lepas di almamaternya. Keprihatinannya atas eksploitasi lingkungan dan alih fungsi tak hutan untuk kepentingan ekonomi, memutuskannya kembali ke kampung.

Berbekal filosofi seni, pengalaman mendidik, dan lahan "nganggur" wasiat ayah yang penuh rerimbunan pohon, Denassa menjadi "social-preneur".

Puluhan murid SD Islam Al Azhar tingkat SD mengikuti Field Trip ke Rumah Hijau Denassa (RHD) di Desa Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Gowa
Puluhan murid SD Islam Al Azhar tingkat SD mengikuti Field Trip ke Rumah Hijau Denassa (RHD) di Desa Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Gowa (TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN)

Jiwa sosial Denassa diabdikan untuk alam dan pendidikan generasi berikutnya.

Kini setelah memasuki tahun ke-9, RHD sudah membiakkan 490 jenis flora dan 10 jenis fauna.

Ini belum termasuk 310 jenis bibit siap tanam, yang jadi salah satu "pajangan" di satu dari empat bangunan di kawasan RHD.

Denassa merasa bahagia, sebab dua tahun terakhir, kini jenis burung endemik bertambah jadi tujuh.

Ada burung Kaca Mata Makassar (Zosterops anomalus), Kacamata Sulawesi (Zosterops consobrinorum), Cilpuk Sulawesi (Otus manadensis), Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), Caladi Sulawesi (Dendrocopos temminckii) jenis pelatuk, Perkici Dora (Trichoglossus ornatus) dan Cikarak Sulawesi (Myza celebensis) .

"Burung itu datang sendiri, tak kami tangkar. kami hanya buat rumah mereka secara alami, dan mereka makan dari tumbuhan yang ada disini."

Darmawan Denassa, Ketua Perkumpulan Filatelis Makassar. Juga pemilik Rumah Hijau Denassa
Darmawan Denassa, Ketua Perkumpulan Filatelis Makassar. Juga pemilik Rumah Hijau Denassa (CITIZEN REPORTER)

Bahkan, setelah akhir tahun lalu dapat penghargaan dari Bunda PAUD Indonesia, Iriana Jokowi di Hotel Allium Tangerang pada Senin (20/11/2017), Denassa berhasil membiakkan Taipa Le'leng (mangga hitam endemik Gowa).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved