Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jadi Pembicara Talkshow Be Social Media Peacemeakers, Christofer: Protes Disimpan, Syukur Dibagikan

Selain itu, dia juga mengajak kepada anak muda untuk menyimpan saja protes.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mahyuddin
hasim/tribuntimur.com
Sosial Media Influencer Christofer Tapiheru menjadi pembicara Be Social Media Peacemeakers di Main Hall GPT Petra, Jl Sungai Saddang, Makassar, Sulsel, Sabtu (14/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sosial Media Influencer Christofer Tapiheru menjadi pembicara Be Social Media Peacemeakers di Main Hall GPT Petra, Jl Sungai Saddang, Makassar, Sulsel, Sabtu (14/4/2018).

Selain Christofer, beberapa pemateri yakni Menteri Kominfo RI Rudiantara, Martin Anugrah (YouTuber @cameproject Social Media Influencer) dan Budayawan Sulsel Ishak Ngeljaratan.

Ia menjelaskan sebuah kondisi, tidak takut untuk menyampaikan pesan-pesan agama yang baik.

"Saya percaya gini, dari agama apapun, kalau itu positif. Kita tidak hanya posting dogma, tapi nilai," katanya.

Selain itu, dia juga mengajak kepada anak muda untuk menyimpan saja protes.

Baca: Menteri Rudiantara Bahas Bonus Demografi 2030 dan Pemblokiran Media Sosial di Makassar

"Kalau masalah protes kita simpan aja, kalau masalah syukur kita bagi. Peran keluarga penting, karena sebelum saya posting sesuatu di media sosial saya tanya istri dulu. Kalau postingan saya itu, istri saya tak merasa terberkati untuk apa saya posting," katanya.

Sementara itu, , Martin Anugrah (YouTuber @cameproject Social Media Influencer) mengatakan sudah membuat konten 400 video.

"Kami lebih suka disebut konten creaters, jadi konten yang kita bikin tidak sebatas hanya di YouTube. Konten itu ibarat makanan, kita yang inginkan makanan itu sehat, enak aja, atau gimana," katanya.

Ia juga mengatakan era saat ini telah masuk pada era kolaborasi.

"Jaman sekarang, era kolaborasi, kalau mau buat konten maka konsisten dan kolaborasi," katanya.

Lalu bagaimana cara membuat konten kreatif?

Baca: Menteri Kominfo Hadiri Sosial Media Peacemeakers di Makassar, Ini Pesannya

"Cukup buka mata dan telinga. Konten itu yang sifatnya trending dan timeless, hingga beberapa tahun ke depan konten itu masih sesuai," katanya.

Selian itu, ia mengajak anak muda di Makassar dan Sulawesi Selatan untuk membuat konten yang tidak hanya
memikirkan diri kita sendiri tapi dampaknya untuk orang lain.

"Kalau zaman dulu, mau jadi yang pertama, tapi zaman saat ini selain yang pertama maka mesti bisa menjawab apakah audience suka dengan konten kita,"katanya.

"Kalau kita tidak mempertimbangkan ini fakta atau tidak, itu bahaya juga."

Sementara itu, Ishak Ngeljaratan mengatakan gerakan Rumah KU itu akan menjadi manusiawi ketika kita membangun cinta, jiwa dan roh.

"Tetap kasihi lah manusia. Dia dikendalikan oleh keadilan, sebagaimana anda mengasihi diri mu. Setiap manusia itu kita harus mencintainya," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved