Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isra Miraj sebagai 'Ulang Tahun' Salat dan Canggihnya Buraq yang Melesat Secepat Kilat

Abu Jahal senang sekali tuh, kesempatan banget buat dia untuk menjelek-jelekkan Rasulullah.

Editor: Edi Sumardi

TRIBUN-TIMUR.COM - Sabtu (14/4/2018) ini, umat Islam akan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan 5 lima waktu dalam sehari semalam.

Dalam perjalanan itu, ada hal penting lainnya, yaitu kendaraan Nabi Muhammad dari bumi menuju Sidratul Muntaha, tempat Rasulullah menerima perintah itu.

Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam.

Pada masa lalu, sangat mustahil manusia bisa bepergian ke luar bumi, apalagi ke alam yang tidak dihuni manusia seperti Sidratul Muntaha.

Oleh sebab itu, diperlukan kendaraan khusus untuk menuju ke sana.

Ketika Isra Miraj, Nabi Muhammad difasilitasi Allah sebuah kendaraan canggih bernama Buraq.

Ustad Adi Hidayat dalam sebuah video ceramahnya menjelaskan tentang kisah Isra Miraj, spesifikasi Buraq dan mengapa Allah menyediakan kendaraan itu khusus untuk peristiwa penting tersebut.

Peristiwa Isra Miraj ada di Surah Al Isra ayat pertama.

Ayat ini berbunyi, "Subhaanalladzi asra bi abdihi lailam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqsolladzii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii’ul bashiir."

Terjemahannya, "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Ayat ini diawali oleh kata subhan yang berarti maha suci, secara peruntukannya adalah guna menolak anggapan-anggapan yang bertentangan dengan keagungan Allah.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena peristiwa ini di luar nalar manusia kala itu yang secara teknologi belum secanggih sekarang.

Kendaraan manusia saat itu kebanyakan berupa hewan seperti kuda dan unta yang tentunya mustahil dipakai bepergian jauh dalam waktu singkat, apalagi sampai ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang berada di luar bumi.

Peristiwa ini tentu saja di luar akal manusia kala itu, sehingga wajar jika banyak yang tak percaya ketika Nabi Muhammad bercerita tentang ini.  

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved