PKS Makassar Dirikan Posko Pemenangan Appi-Cicu di 15 Kecamatan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dukungan tokoh politik kepada pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) seolah tak ada habisnya.

Apalagi pasangan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) tengah berjuang lolos dari persoalan sengketa Pilkada yang tengah ditempuh KPU Kota Makassar saat ini.

Peluang Appi-Cicu melawan kotak kosong bisa saja terjadi apabila Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi KPU Kota Makassar.

Di PKS misalnya, sebelumnya keukuh menyatakan dukungan ke Danny-Indira, tapi saat ini justru berbalik mereka kini solid ke Appi-Cicu.

Setelah Sekretaris PKS Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil ,menyatakan bulat meninggalkan DIAmi, giliran pentolan-pentolan PKS satu-persatu berikrar memenangkan Appi-Cicu.

Baca: Bentuk Tim Pemenangan Sendiri, Muda: Bukti PKS All Out ke Appi-Cicu

Hal ini tidak ditampik oleh Ketua Tim PKS untuk Appi-Cicu, Anwar Faruk.

Dia menuturkan, pentolan-pentolan PKS sudah bulat mendukung Appi-Cicu seiring dengan keputusan partai.

Sehingga bagi kader, bukan lagi hal yang sulit untuk solid dibarisan pasangan yang menggunakan tagline "Makassar Untuk Kita" ini.

"Kami dari PKS solid dengan keputusan yang disampaikan dari DPP. Bahwa pasangan yang kita harus menangkan adalah pasangan Appi-Cicu. Dan kita akan terus mengawal akan hal itu," kata Anwar, berdasarkan rilis yang diterima Tribun Timur, Rabu (5/4/2018).

Baca: Relawan DIAmi Demo, Relawan Appi-Cicu Pilih Santap Ikan Bakar di Posko Pemenangan

Dia menjelaskan, pada prinsipnya struktur PKS tidak ada pilihan kecuali memenangkan Appi-Cicu.

Saat ini, lanjutnya PKS sudah bergerak di 15 kecamatan pasca ditunjuk sebagai Ketua Tim.

"Kami sudah membuat 9 posko untuk perempuan PKS. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pekan ini sudah selesai di 15 kecamatan," tegasnya.

Dia tidak menampik, bahwa saat ini di internal PKS sementara menyusun sanksi bagi kader yang mbalelo.

Pasalnya, semua tingkatan partai hingga DPP menganggap hal itu adalah permasalahan yang serius. Sehingga, kader yang tidak taat bisa saja dipecat.

"Internal partai itu sedang diatur masalah sanksi. Kami dari PKS melihat ini persoalan yang serius yang tidak mentaati arahana dari partai," tandasnya.(ian)