Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

12 Fakta Dr Maya Angelou yang Jadi Google Doodle, Nomor 8 Masa Kecilnya Pilu Bagai Teriris Sembilu

Bagi warga Indonesia, sosok Maya Angelou adalah sosok yang terdengar sangat asing di telinga, bukan?

Editor: Edi Sumardi
GOOGLE.COM
Dr Maya Angelou 

TRIBUN-TIMUR.COM - Situs mesin pencarian Google pada Rabu (4/4/2018) hari ini menampilkan doodle Dr Maya Angelou pada halaman mukanya.

Bagi warga Indonesia, sosok Maya Angelou adalah sosok yang terdengar sangat asing di telinga, bukan?

Meski begitu, ada kisah inspiratif dibalik sosok Angelou sehingga dijadikan doodle.

Sosoknya dipandang begitu spesial di mata warga dunia khususnya Amerika Serikat karena menjadi salah satu tokoh wanita pada berbagai bidang.

Untuk mengetahu sosoknya lebih dalam, berikut disajikan 12 fakta:

Baca: 3 Suami Rachmawati Soekarnoputri yang Tak Banyak Diketahui, No 1 Nikah saat Kondisi Memprihatinkan

Baca: Detik-detik Artis Ratna Sarumpaet Murka Mobilnya Diderek Petugas Hingga Telepon Anies

Baca: dr Terawan Agus Putranto Dipecat IDI Selang 1 Tahun Lebih Usai Lulus dari Universitas Hasanuddin

1. Lahir pada 4 April 1928 di St Louis, Missouri, Amerika Serikat.

3. Nama lahirnya adalah Marguerite Annie Johnson.

4. Orangtuanya bernama Bailey Johnson and Vivian Baxter Johnson.

5.  Meninggal dunia pada usia 86 tahun, 28 Mei 2014.

6. Seorang penulis puisi dan skenario, orator, aktivis, dan aktris Afrika-Amerika.

7. Memiliki quote yang terkenal, yaitu, "Saya telah belajar bahwa orang akan melupakan apa yang anda katakan, orang akan melupakan apa yang anda lakukan,  tetapi orang tidak akan pernah melupakan bagaimana anda membuat mereka merasa."

8. Memiliki kisah kelam pada masa kecilnya.

Pada saat berusia 7 tahun atau sekitar tahun 1936, ia mengalami kekerasan seksual.

Maya diperkosa oleh kekasih ibunya dan lelaki tersebut kemudian dibunuh oleh pamannya.

Akibat kematian orang tersebut, Maya menjadi bisu dan sulit berbicara selama 5 tahun serta trauma.

9. Dalam ujian berat yang dihadapinya , buku dan puisi menjadi penghiburan sekaligus sosok temanyang selalu ada di sampingnya.

Melalui menulis dan membaca inilah, akhirnya trauma yang dialami Maya mulai terkikis dan hal ini membantunya menemukan suaranya lagi.

Usainya kebisuan yang ia alami juga menjadi tonggak bagi Maya untuk memulai perjalanan intelektual dan kreatif untuk menentang deskripsi.

Pada usia remajanya, Maya bahkan menjalani kehidupan dewasa yang datang lebih awal.

Baca: Yulia Mochamad Akhinya Ungkap Statusnya dengan Opick Hingga Hubungannya dengan Prabowo Subianto

Baca: Sekampung, Tak Disangka Ternyata Evi Masamba dan Aty Kodong DAcademy Tak Baikan, Gini Masalahnya

Baca: Lama Tak Muncul di TV, Ternyata Kabar Buruk Datang dari Rumah Tangga Artis Winda Idol

Baca: Baby Margaretha Tak Rugi Menikah dengan Christian Bradach; Usianya Tua, tapi Bandingkan Kehebatannya

10. Angelou mengenyam begitu banyak pengalaman, mulai perannya menjadi seorang ibu, menjadi konduktor streetcar perempuan dan kulit hitam pertama di San Francisco, AS dan juga berkeliling dunia sebagai anggota pemeran opera Porgy dan Bess - sambil menguasai beberapa bahasa.

Dia bernyanyi dan menari di kabaret profesional, bekerja sebagai wartawan di Afrika, dan menjadi salah satu aktivis hak-hak sipil paling terkemuka di generasinya.

11. Semua pengalaman hebat yang ditempuhnya ini pada akhirnya kembali bermuara pada karya tulisannya.

Buku pertamanya yang bertajuk, "I Know Why the Caged Bird Sings," pada tahun 1969 pun membuat namanya mulai diperhitungkan sebagai seorang penulis.

Usai debut bukunya itu, Angelou kembali melahirkan 6 karya otobiografi lainnya yang kemudian juga diikuti dengan karya-karya lain seperti puisi, sastra anak-anak, dan non-fiksi (bahkan juga buku memasak!).

Melalui karya-karyanya, Angelou juga turut memberikan suara kepada jutaan orang. 

Dengan karya-karyanya ini pula, Maya Angelou turut memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. 

Dengan berani, Angelou juga menentang diskriminasi yang dialami oleh kaum kulit hitam dengan memperjuangkan tradisi lisan Afrika-Amerika yang terkenal.

Lewat karyanya pula ia menentang adanya perang di dunia ini sembaru mengkampanyekan perdamaian bagi seluruh penduduk di dunia ini.

12. Menjadi penyair pertama yang membuat deklamasi pelantikan presiden dalam tiga dekade semenjak Bill Clinton menjadi Presiden pada tahun 1992.

Sejumlah nominasi penghargaan, penghargaan publik, dan lebih dari 50 gelar kehormatan pun juga turut ia raih karena pengabdian dan karya-karyanya.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved