Hadiri MTQ di Malili, Mata Gubernur SYL Berkaca-Kaca Lagi
Menurutnya MTQ adalah bentuk dari Syiar Islam sebagai hamba untuk berpegang teguh pada Alquran dalam kehidupan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatan atau sisa sepekan lagi menjadi Gubernur Sulsel menyempatkan hadir di perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke 30 di Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Ini adalah agenda terakhir Syahrul di acara yang menghadirkan para santri dan tahfidz dari seluruh kabupaten kota se-Sulsel.
Tak tanggung-tanggung, acara ini bahkan dihadiri Syahrul hingga pukul 21.30 wita. Disaat sebagian besar masyarakat Luwu Timur sudah terlelap tidur.
Suasana haru saat Syahrul mengenang perjalanannya sebagai Gubernur Sulsel dan tak pernah absen di setiap event MTQ.
Setelah bercerita banyak tentang kehidupan rohani, mata Syahrul kembali berkaca-kaca, nyaris air mata tumpah berderai-derai.
"Hadirnya MTQ ini karena hadirnya ridha dari Allah SWT, bahwa apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa dan bentuk istiqamah, bahwa Islam adalah bagian dari kehidupan dan napas kehidupan, " kata Syahrul YL
Menurutnya MTQ adalah bentuk dari Syiar Islam sebagai hamba untuk berpegang teguh pada Al-qur'an dalam kehidupan.
"Islam is way of Life, Islam adalah jalan hidup," katanya.
SYL juga menyebutkan bahwa Al-qur'an adalah tuntunan, Islam adalah sumber ilmu dan kecerdasan.
Usai memberikan sambutan SYL kemudian membuka acara secara resmi dengan pemukulan gendang dan peluncuran kembang api.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur Thoriq Husler, berterima kasih atas ditunjuknya Lutim sebagai tuan rumah MTQ untuk pertama kalinya.
Baginya, ajang ini selain sebagai ajang kompetisi juga sebagai ajang silaturahim.
"Acara ini sebagai ajang silaturahim. Manakala Lutim dipercayai sebagai tuan rumah, kami sangat berbahagia dan bangga. Kami seluruh elemen masyarakat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan yang ada," ungkapnya.
Luwu sebagai kabupaten pemekaran yang baru berusia 14 tahun, mendapat kehormatan. MTQ ini sekaligus sebagai ajang mempromosikan Lutim kepada masyarakat Sulsel dan Indonesia.
"Kami dulu was-was ketika diberikan surat penetapan, karena kami masih muda dan bisa diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah. Saat ini 24 kabupaten-kota seSulsel hadir di Lutim, kami merindukan mereka untuk bersilaturahim," sebut bupati dengan 286.000 jiwa.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Wahid Tahir, menjelaskan, hingga 31 Maret peserta yang mendaftar sebanyak, 943 orang peserta, diverifikasi sebanyak 943 orang. Jumlah yang disetujui 930 orang peserta (kafilah), yang ditolak 13 orang. Adapun jumlah peserta terbanyak dari Lutim 55 orang dan terkecil Toraja Utara 22 orang.
Selain lomba kabupaten-kota yang berpartisipasi juga menghadirkan stan-stan mereka sepanjang acara yang berlangsung hingga Sabtu, 7 April mendatang.
MTQ ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Hakim Nasional, Prof Dr KH Said Agil Husain Al Munawar yang juga mantan Menteri Agama di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Juga dihadirkan tari kolosal "Pilar Kehidupan" yang ditarikan oleh ratusan penari. Adapun, artis Ibu Kota Fatin Shidqia Lubis hadir memberikan hiburan pada pembukaan MTQ ini. (*)