Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Artis Film Assalamu Alaikum Calon Imam Jumpa Pers, Berikut Poster Resmi dan Sinopsis Novelnya

Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu. Tapi jodoh akan datang di waktu yang tepat

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/CITIZEN REPORTER
Pemain film Assalamu Alaikum Calon Imam menjelang jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/3/2018 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu. Tapi jodoh akan datang di waktu yang tepat. 

Demikian kalimat pembuka cover belakang novel Assalamu Alaikum Calon Imam yang ditulis Ima Madaniah.

Tak lama lagi kerinduan penggemar novel-novel Ima Madaniah menyaksikan kisah novelnya dalam bentuk film layar lebar segera terealisasi. 

Film dengan judul yang sama Assalamu Alaikum Calon Imam dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air, 9 Mei 2018 ini. 

Baca: Kenapa Jenderal Bintang 2 Ini Berdiri 24 Menit di Belakang Ustadz Abdul Somad?

Baca: Cantiknya Tak Luntur, 6 Foto Yaqud Ananda Gudban, Sayang Dijebloskan ke Penjara KPK

Baca: LIVE STREAMING KOMPAS TV: Debat Kandidat Gubernur Sulsel, Aksi Rosiana Silalahi Tak Kalah Dinanti

Prized Production dan Vinski Production memperkenalkan secara resmi trailer, poster, dan soundtrack Film Assalamu Alaikum Calon Imam di Cafe Kinosaurus, Kemang, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Poster Film Assalamu Alaikum Calon Imam
Poster Film Assalamu Alaikum Calon Imam (TRIBUN-TIMUR.COM)

"Film yang diangkat dari Novel Best Seller karya Ima Madaniah memilih Makassar sebagai lokasi syuting perdana dan lanjut Jakarta," ujar Wachyudi Muchsin, Eksekutif Produser Film Assalamu Alaikum Calon Imam.

Film Assalamu Alaikum Calon Imam (ACI) diproduksi oleh Prized Productions dan Vinski Productions diadaptasi dari novel bestseller karya Ima Madani dari penerbit Coconut Books.

Film karya Findo Purwono HW ini dibintangi oleh Natasha Rizky, Miller Khan, Andi Arsyil, Keke Soeryo, Leroy Osmani, Rheina Ipeh, Merdianti Octavia, Hessel Steven, Defwita Zumara, Reva Mustafa.

Film bergenre romantis ini merupakan kolaborasi sineas Jakarta dan Bugis Makassar. Yakni Prized Production dan Vinski Production.

"Beberapa pemain Makassar termasuk Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ikut main sebagai cameo," tambah Wachyudi Muchsin.

Film ini adalah tentang cinta. mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, cepat atau lambat Insya Allah akan bersama jika memang cinta sejati diperankan Fisya dan Alif sepasang kekasih yang cintanya tumbuh seiring waktu karena meyakini bahwa Allah akan membukakan jalan bagi mereka yang yakin."

Selain itu beberapa scene banyak mengangkat kehidupan dan aktivitas dunia kedokteran dalam menangani pasien.

"Target penonton 1 juta insya allah bisa tercapai," ujar dokter Yudi sapaannya. Di Makassar, dr Yudi pernah sukses lewat Film Uang Panai sebagai eksekutif produser.

Syukuran kru film Assalamu Alaikum Calon Imam
Syukuran kru film Assalamu Alaikum Calon Imam (TRIBUN-TIMUR.COM)

Prized Production dan vinski Production tertarik mengangkat ke layar lebar novel Assalamu alaikum calon imam karena alur cerita sangat kekinian dengan tema relijius ujar Produser Film, Santi Muzhar.

"Target penonton yakni remaja dan generasi milenial. Film berdurasi 90 menit dan akan tayang 9 Mei 2018 serentak di 100 layar bioskop seluruh indonesia," pungkas Santi. 

Kisah Novel

Nafisya terlahir di lingkungan keluarga yang agamis dan Islami sehingga cerita di dalamnya kental dengan filosofi ke-Islaman yang dalam.

Nafisya juga dikisahkan sebagai remaja putri yang sholehah, rajin beribadah, dan menolak untuk jatuh cinta karena tak ingin rasa cintanya kepada Tuhan berkurang sedikit saja.

Penulis buku dengan nama pena Madani itu mampu menghidupkan karakter tokoh Nafisya dengan amat kuat di samping tokoh-tokoh pendukung lain yang disajikan dengan karakter yang tak kalah kuatnya sepeti Jidan, Kak Salsya, Ummi, hingga Dokter Alif.

Wajar jika buku karyanya ini telah dibaca oleh lebih dari 3 juta kali dalam versi wattpadnya.

Sinopsis Novel Assalamu Alaikum Calon Imam

Tribun-timur.com melansir Antara, versi novelnya Assalamu Alaikum, ini menjadi sangat sulit untuk dilepaskan hingga halaman terakhir karena menyajikan jalan cerita yang penuh kejutan, menghentak-hentakkan, dan sulit ditebak.

Sewajarnya novel kisah cinta monyet yang hambar, buku ini sangat jauh dari kesan membosankan.

Buku setebal 476 berjudul 'Assalamualaikum Calon Imam' yang turut meramaikan jagat buku populer Tanah Air.
Buku setebal 476 berjudul 'Assalamualaikum Calon Imam' yang turut meramaikan jagat buku populer Tanah Air. (ANTARA FOTO/Hanni Sofia S)

Novel yang segera difilmkan dengan judul yang sama itu tidak sekadar menceritakan pilunya Nafisya ketika lelaki yang dicintainya yakni Jidan justru diam-diam ingin melamar sang kakak, Salsya.

Hatinya kian hancur ketika keinginan Jidan yang dicintai dan disebutnya sebagai makhluk marsnya itu benar-benar mewujudkan keinginan untuk melamar bahkan menikahi Salsya.

Novel ini juga diwarnai dengan bumbu pahitnya trauma yang harus ditanggung sang anak ketika orang tuanya harus bercerai. Hal itu pulalah yang dialami Nafisya dan Salsya hingga membuat Nafisya khususnya kehilangan kepercayaan kepada laki-laki.

Bahkan ketika Dokter Alif hadir dalam hidupnya sebagai dosennya yang galak tetapi memesona, Nafisya benar-benar tak ingin memupuk perasaan kagumnya.

Dendamnya kepada Abi (ayahnya) yang telah meninggalkan Ummi dan menceraikannya untuk hidup bersama perempuan lain ibarat amat kesumat dan sulit bagi Nafisya untuk memaafkan pria manapun.

Meski pada akhirnya, ia dibenturkan pada berbagai persoalan hidup yang membuatnya untuk kemudian dapat memahami mengapa kedua orang tuanya berpisah.

Mahasiswa Fakultas Farmasi itu pun mulai dapat menerima kehadiran kembali Abi dalam hidupnya seiring semakin intensnya pertemuan dengan Dokter Alif yang kerap kali memberikan detensi (hukuman) kepadanya karena beberapa kali tak mengerjakan tugas.

Sejatinya, siapa tak tertarik pada sosok Dokter Alif yang ganteng, cerdas, mapan, dan masih single itu. Di usia yang 29 tahun, ia menjadi idola mahasiswa di dua fakultas sekaligus; kedokteran dan farmasi.

Sayangnya, Fisya tak yakin perasaannya kepada Dokter Alif adalah peracaan cinta sejati atau sekadar kekaguman seorang mahasiswa kepada dosennya.

Serba kebetulan pun banyak terjadi sepanjang cerita novel ini meski bukan semata kebetulan ketika Dokter Alif menyampaikan keinginan untuk melamar Nafisya.

Fisya memang tidak serta merta mengiyakan karena masih terjebak dalam kegalauan panjang dan patah hati mendalam lantaran Jidan dan Salsya akan menikah dalam waktu dekat.

Sulit Ditebak

Cinta dan sayangnya kepada Abi yang ternyata menderita sakit gagal ginjal (yang dirahasiakan darinya) membuat Nafisya justru meminta Dokter Alif menikahinya di hadapan sang ayah.

Nafisya pun pada akhirnya mampu memenuhi harapan tertinggi sang ayah untuk bisa menikahkan putri-putrinya termasuk dirinya sebelum menghembuskan napas terakhir.

Maka sebelum, perjalanan kisahnya usai di bangku kuliah ia menjalankan peran sebagai istri seorang Dokter Alif.

Dalam perjalanannya, Nafisya nyatanya menderita multiple sclerosis yang makin parah dari waktu ke waktu hingga ancaman kebutaan permanen.

Derita itu ia simpan rapat-rapat dari sang suami bahkan ia diam-diam mempersiapkan perceraian agar suaminya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dan bahagia bersama perempuan lain. Tentu saja sang dokter menolak.

Nafisya tidak menyerah, ia terus meminta berpisah dengan alasan tak bahagia sampai kemudian Dokter Alif menjatuhkan talak padanya.

Kejutan lain terjadi ketika Nafisya mengalami koma akibat sakitnya yang kian parah. Bumbu-bumbu kata mutiara dan ayat-ayat Islami baik dari hadist Nabi maupun Al-Quran mengalir deras tanpa ada kesan menggurui dalam novel ini.

Sebuah akhir yang bahagia didapatkan setelah pembaca dibuat terengah-engah dengan perjalanan penuh haru seorang muslimah bernama Nafisya.

Surat-surat cinta Nafisya untuk calon imamnya tak dipungkiri layaknya pedang yang menghujam langsung ke ulu hati. Manis, romantis, bahkan kadang menyayat hati.

Sampai kemudian ia menemukan salam bukan lagi untuk calon imamnya namun untuk imamnya yang sebenarnya.

Novel ini menjadi semakin layak untuk dibaca siapa saja yang menginginkan warna lain kisah percintaan penuh kejutan yang benar-benar tidak biasa.

Apakah versi layar lebarnya mirip dengan jalan cerita di novel? Tunggu 9 Mei guys.

NONTON TRAILER RESMINYA DI SINI

(TRIBUN-TIMUR.COM/MANSUR AM)

Baca: Cantiknya Tak Luntur, 6 Foto Yaqud Ananda Gudban, Sayang Dijebloskan ke Penjara KPK

Baca: Kenapa Jenderal Bintang 2 Ini Berdiri 24 Menit di Belakang Ustadz Abdul Somad?

Baca: Syahrul Yasin Limpo dan Priyo Loncat ke Parpol Lain, Ini Reaksi Mengejutkan DPP Golkar

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved