Das’ad Latif akan Raih Doktor Syariah di UIN Alauddin Makassar
Da’sad akan mempertahankan disertasi doktor berjudul; Membangun Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Maqasid Syariah.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Dai dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unhas, Das’ad Latif (44 tahun), Selasa (27/3/2018) siang ini, dijadwalkan mengikuti sidang promosi doktor bidang hukum Islam (syariah) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Jika promovendus lolos ujian mempertahankan disertasi bisamg syariah ini, maka pria kelahiran Bungi, Pinrang 1973 ini, berhak menyandang gelar akademik kelimanya;
Tahun 1998 Das’ad meraih gelar sarjana sosial (S. Sos) di Unhas, tahun 2000 gelar sarjana agama (S. Ag.) di Peradilan Agama Fakultas Syariah UIN Alauddin, kemudian gelar magister sains (M. Si.) Komunikasi di Unhas tahun 2004, dan gelar Philosophy of Doctor (Ph.D) bidang komunikasi di Universitas Kebangsaan Malaysia tahun 2016 lalu.
“Saya kembaliji ke almamater lama-ku ini, setalah 24 tahun,” ujar Das’ad sesaat sebelum ikut ujian promosi doktor di ruang ujian Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINAM, siang tadi.
Promovendus Da’sad akan mempertahankan disertasi doktor berjudul; Membangun Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Maqasid Syariah.
Disertasi yang digarap dua tahun lebih ini dipromotori tiga guru besar, yakni Prof Dr Sabri Samin MAg, Dr H Nurman Said MA, dan Prof Dr H Kasjim Salenda SH, M.Th.I.
Bendahara Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Sulawesi-Maluku-Papua ini juga akan diuji tiga guru besar UIN Alauddin Makassar lainnya Prof Dr Ahmad Sewang MA, Prof Dr Achmad Abubakar MAg dan Prof Dr Usman Jafar MAg.
Da’sad termasuk dai, akademisi, organisatoris sosial sekaligus pengusaha bidang jasa umrah dan haji.
Dia memulai aktivitas dakwah saat masih kuliah di IAIN Alauddin, awal 1990-an saat lulus di SMA 4 Makassar di Jl Cakalang, Makassar.
Dia jadi ketua remaja masjid Jami Ikhsaan Perumnas tahun 1996, jadi Imam Masjid Al HIKMAH I, lalu mendirikan organisasi Ikatan Dai Muda Profesional Sulsel di tahun 2004.
Kala tsunami menghantam Aceh, 2005 Dia juga menjadi Ketua Tim Rohaniawan Sulsel Peduli Aceh.(*)