Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Hukum Terima Amplop di Pilkada Menurut Ustadz Abdul Somad

Alumnus Al Azhar Mesir ini meminta warga Sulsel tidak menyia-nyiakan hak suaranya di pilkada 2018 ini.

Editor: Ilham Arsyam
Ustaz Abdul Somad 

 “Yang menang jadi arang, yang kalah menjadi abu. Dua, duanya jadi tidak bermakna. Arang dihembus angin menjadi abu, abu dihembus angin, huuss... menjadi hancur,” ujar Ustaz Somad.

Lihat peristiwa berita di layar kaca televisi, sebuah daerah yang mengalami kerusuhan, saling berperang, masyarakatnya suka berkelahi, bisa dipastikan negeri itu hancur berantakan berkeping-keping.

“Mudah-mudahan negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang aman, damai dan subur makmur),” tuturnya.

Dia pun menegaskan, masyarakat tidak perlu bersikap golput dalam pilkada dan pemilu.

Sebab, memberikan suara memilih pemimpin merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Pilihlah pemimpin yang dirasa cocok dan pantas.

“Hindari money politic. Money adalah uang, politic adalah politik. Karena money politic akan merusak. Yang kita pilih menang dengan money politic suatu saat kalau sudah jadi, pastinya akan tarik lagi itu uang. Seperti main layang-layang, pertama diulur-ulur kalau sudah waktu yang tepat, lalu ditarik lagi,” ungkapnya.

Menurut Ustaz Somad, saat menentukan pilihan kepala daerah atau pimpinan pelajari dulu secara mendalam.

Juga serahkan semua pada Allah. Pasrah pada Allah.

Sebelum mencoblos memilih, alangkah baiknya lakukan Salat Istikharah, memohon petunjuk kepada Allah.

“Gunakan telinga kita, mata kita, lihat orangnya seperti apa. Hati harus kontak dengan Allah. Salat Istikharah. Berhubungan dengan Allah, minta bimbingan pada Allah. Datang ke kotak suara. Bismillah. Semoga ini pilihannya,” katanya.

Lalu di hadapan para ratusan jemaah yang hadir di Masjid Baitul Aman, Ustaz Somad kemudian mengajak jemaah untuk beraudiensi dalam ceramahnya. Di antaranya,  tentang pilihan dalam pemilu. Jawabannya cukup mengejutkan.

“Lalu (seolah-olah ada yang tanya), ustaz (Abdul Somad) mau pilih yang mana? Saya memilih pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved