Q1 2018, Ekonomi Makassar dan Sulsel Cerah, Waktunya Investasi
Berdasarkan data dari Kajian Ekonomi Keuangan dan Regional Sulawesi Selatan Bank Indonesia periode Februari 2018
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ini di perkirakan akan tumbuh secara positif diangka 5,3%, bahkan di Q1 2018 ini dampaknya sudah mulai kelihatan.
Associate Director PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD), A Eka Firman Ermawan dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta Jl Penghibur Makassar menuturkan, saham sektor pertambangan dan migas, serta yang berhubungan dengan pertambangan membukukan kenaikan kenaikan harga yang signifikan.
"Hal ini disebabkan kenaikan harga minyak yang signifikan selama dua bulan terakhir dan sempat mencapai US$ 70 per barel, dan menjadi pemicu kenaikan harga batu bara serta komoditas tambang lainnya," katanya.
Terkait hal tersebut, berdasarkan data dari Kajian Ekonomi Keuangan dan Regional Sulawesi Selatan Bank Indonesia periode Februari 2018 mencatat Harga komoditas utama Sulsel yang membaik juga mendorong ekspor seperti nikel.
"Meski demikian, ekspor dengan tujuan Dalam Negeri (DN) tumbuh melambat menjadi 8,75% (yoy) di periode laporan, dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 15,47% (yoy)," ujarnya.
Membaiknya kinerja ekspor (LN) tidak terlepas dari naiknya kinerja ekspor Nikel. Hal ini dikarenakan pangsa ekspor Nikel menyumbang 52,08% dari total ekspor LN Sulsel di triwulan IV 2017.
Nilai ekspor nikel tercatat mengalami pertumbuhan 1,08% (yoy) naik dibandingkan dengan pertumbuhan di periode sebelumnya yang terkontraksi -1,13% (yoy). Peningkatan nilai ekspor ini tidak terlepas dari membaiknya pertumbuhan harga komoditas nikel di pasar internasional.
"Sepanjang triwulan IV 2017, harga nikel mencapai USD11.600/mt atau tumbuh 7,58% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,57% (yoy)," ujarnya.
Selain nikel, nilai ekspor beberapa komoditas unggulan Sulsel juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan nilai ekspor komoditas rumput laut dan biji kakao tumbuh cukup tinggi masing-masing 24,98% (yoy) dan 43,64% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tumbuh -14,88% (yoy) dan 14,97% (yoy). (*)