Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Gowa Bakal 'Sulap' Danau Mawang Jadi Lokasi Wisata, Begini Konsepnya

Adnan pun sudah mengutarakan kesiapannya itu kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ).

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Suryana Anas
handover
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di sela peringatan Hari Air Dunia XXIV di Danau Mawang, Kamis (22/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA-  Potensi Danau Mawang yang terletak di batas Kelurahan Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu dan Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu ini, dinilai cukup untuk dijadikan wisata.

Ini lah juga yang membuat Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan terobsesi ingin menyulap danau tersebut seperti tempat wisata Floating Market yang ada di Lembang Bandung.

"Apalagi luas Danau Mawang ini capai 50 Ha dan sampai sekarang belum dimanfaatkan. Jadi kalau floating market kita buat pasti bisa seperti di Bandung sana," ujarnya saat ditemui disela peringatan Hari Air Dunia XXIV di Danau Mawang, Kamis (22/3/2018).

Adnan pun sudah mengutarakan kesiapannya itu kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ).

"Kalau pihak balai mau memberikan pengelolaan itu kepada kita, kenapa tidak. Saya sudah lama menginginkan Danau Mawang ini dimanfaatkan dengan fungsi utamanya sebagai aset wisata. Saya memang mau kelola danau ini dan saya serius," tegasnya.

Dia juga mengaku sudah memperlihatkan contoh floating market Bandung kepada balai.

"Saya sudah perlihatkan gambar ini (kawasan Floating Market Bandung). Harapan saya jika kita diberi kesempatan mengelola maka yakin saja Danau Mawang yang selama ini tidak berfungsi optimal, akan menjadi kunjungan wisata yang besar," kata Adnan memperlihatkan keseriusannya.

Sementara itu, Kepala BBWSPJ, Iskandar T saat dimintai tanggapannya terkait keinginan Bupati Gowa, mengatakan pihaknya merespon penuh.

"Kami akan ajukan kerjasama dengan Pemkab Gowa dan tentunya dalam bentuk MoU untuk pengelolaan Danau Mawang ini. Namun sebelumnya itu, kita akan kerjasama dulu dengan Pemprov Sulsel dan juga Pemkab Gowa dalam hal pengadministrasian. Kerjasama pengadministrasian yang saya maksud adalah untuk mengukur luasan kawasan danau ini dulu sebagai aset," jelas Iskandar.

Dikatakannya, kawasan danau ini adalah aset negara dan konon sudah banyak oknum yang mulai mencaplok bahkan menurut Iskandar, sudah ada yang dipatok-patok.

"Kemarin saya jalan-jalan menyusuri kawasan danau Mawang dan melihat ternyata memang sudah ada sejumlah bagian khususnya di sebelah barat danau dipatok. Saya kurang tahu berapa luasnya, makanya kita mau melakukan pengadministrasian aset," lanjutnya.

Pihak balai juga akan mengukur ulang sebelum dibuatkan sertifikat.

"Pihak kami akan koordinasi kembali kalau memang warga yang patok itu tidak punya dasar (hak milik) maka kita akan minta kembali lahan yang sudah dipatok itu," tambahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved