Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sidak, DPRD Sulsel Temukan Hal-hal yang Tak Sesuai di Gedung Farmasi RS Haji. Apa Itu?

Ditemukan perbedaan material yaitu tegel yang digunakan di setiap lantai bangunan Farmasi RS Haji.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/muhammad abdiwan
Anggota Komisi E DPRD Sulsel meninjau dua gedung rumah sakit yakni RS Haji Sulsel yang terletak di Jl Daeng Tata Makassar dan RS Labuang Baji di Jl Landak, Makassar, Selasa (20/3/2018). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau pembangunan dan renovasi bangunan kedua rumah sakit tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Kadir Halid, memimpin inspeksi mendadak (sidak) dua rumah sakit di Makassar milik Pemprov Sulsel, Selasa (20/3/2018).

Dua rumah sakit itu adalah RSUD Labuang Baji di Jl Sam Ratulangi dan RSUD Haji di Jl Daeng Ngeppe, Makassar.

Baca: Ferdinand Disebut Akan Direkrut Kembali, Ini Pernyataan Pelatih PSM Robert Alberts?

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel tersebut didampingi tiga anggotanya, Andi Tenri Sose, Rusni Kasman, dan Nupri Basri Patallongi.

Saat tiba, Ketua Bappilu DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut langsung meninjau pembangunan dan renovasi dua rumah sakit itu.

Baca: Ditegur DPRD Sulsel, PPK RSU Haji Akui Tegel Beda Ukuran

Khusus di RS Haji, rombongan Komisi E DPRD Sulsel meninjau pembangunan gedung Alfajar dan Farmasi.

Tegel Kwalitas 3

Kadir mengaku memberi catatan khusus lantaran ada beberapa pekerjaan yang diduga tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB).

Misalnya, kata Kadir Halid, perbedaan material berupa tegel yang digunakan di setiap lantai bangunan Farmasi RS Haji.

Baca: VIDEO: Banggar DPRD Sulsel Ngotot Anggaran Pilgub Sulsel Dipotong

"Jadi ada yang tidak sesuai materialnya. Harusnya pakai bahan berkualitas kelas 1, tetapi yang dipasang itu cuma KW 3," kata Kadir Halid, Selasa (20/3/2018).

Kadir memastikan tidak ada tegel KW 3 (kwalitas 3) dalam RAB pembangunan Farmasi RS Haji. Namun realitasnya ada terpasang.

Beberapa kali Kadir Halid menunjukkan tegel KW 3 yang terpasang pada bangunan gedung Farmasi itu.

Diamini Pihak PPK

Hal itu turut diamini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Haji, Nuriana saat mendampingi tim Komisi E melakukan Sidak.

Baca: Netizen Tuding RSUD Pangkep Kekurangan Obat, Ini Penjelasan Dirut

"Jadi ada perbedaan, tetapi itu sesuai RAB. Di RAB itu, lantai berapa ukurannya berapa, lantai dua ukuran yang berapa, dan lantai tiga juga apa," kata Nuriana.

Meski demikian, Nuriana mengaku bahwa masih ada waktu enam bulan untuk membenahi sejumlah bangunan yang dianggap kurang bagus.

"Semua yang belum baik akan diperbaiki, enam bulan ke depan masih ada masa pemeliharaan. Dari masa tanggal berakhirnya kontak," katanya.

Tunda Peresmian

Melihat kondisi tersebut, Kadir Halid meminta Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk menunda peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji sebelum pekerjaannya betul-betul rampung.

Baca: Kelantan FA Bilang Terima Kasih Ferdinand, Suporter: Welcome Back, Benarkah ke PSM?

"Saya meminta untuk Rumah Sakit Haji ini, gubernur tidak meresmikannya, cukup Rumah Sakit Labuang Baji karena sudah terlanjur," kata Kadir di sela-sela sidak.

Kadir pun minta kontraktor proyek pembangunan RSUD Haji segera memperbaikinya sebelum nanti diresmikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

"Kacau ini, parah sekali, pembenahannya ini perlu satu sampai dua bulan. (Rumah Sakit) Labuang Baji) masih lumayan tapi finisingnya saja perlu diperbaiki,” ujarnya.

Dikerjakan 5 Kontraktor

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel Kadir Halid menjelaskan bahwa proyek pembangunan RS Haji dikerjakan lima kontraktor dan semuanya bermasalah.

Baca: April 2018, Stadion Barombong Bakal Diresmikan, Lihat Kondisi Terbaru Fisik Bangunannya

"Pekerjaannya semua bermasalah! Ada bangunannya bocor-bocor, dindingnya sudah berlumut dan plafon juga bocor. Senin depan kita evaluasi dan kita akan rapat dengar pendapat terkait ini. Kita minta dua rumah sakit ini segera kontraktornya perbaiki," ungkap Kadir.

"Anggaran rumah sakit ini (RS Haji dan RS Labuang Baji) besar. RS Labuang Baji itu sekitar Rp 95 miliar, RS Haji hampir Rp 34 miliar. Tiga bulan ke depan kita juga akan ke sini lagi. Apa sudah diperbaiki atau tidak. Intinya semuanya harus dibenahi dulu," tegas Kadir.(ziz)

Masa Jaminan 6 Bulan

ANGGOTA Komisi E DPRD Sulsel Andi Tenri Sose menegaskan bahwa kerusakan pada instalasi di RS Haji, memang parah.

Baca: DPRD Sulsel Sebut Bangunan Gedung Farmasi RS Haji Tak Sesuai RAB

Andi Tenri pun meminta pihak kontraktor proyek segera memperbaikinya. Kalau tidak, pihaknya tidak akan menganggarkan lagi.

Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Kadir Halid, memimpin Inspeksi Mendadak (sidak) dua rumah sakit di Makassar milik Pemprov, Selasa (20/3/2018).
Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Kadir Halid, memimpin Inspeksi Mendadak (sidak) dua rumah sakit di Makassar milik Pemprov, Selasa (20/3/2018). (abd azis/tribuntimur)

"Parah sekali. Masa jaminan kan enam bulan tetapi kalau bisa tiga bulan saja. Kita tidak akan anggarkan lagi karena ada 5 persen dana jaminannya," ujar Andi Tenri, Selasa (20/3).

Baca: Gawat, Striker PSM Bruce Djite, Alami Dua Cedera! Di Bagian Ini dan Itunya

Terpisah, Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RSUD Haji, Nuriana di lokasi yang sama mengakui adanya perbedaan material berupa tegel yang terpasang di Rumah Sakit Haji.

"Semua yang belum baik akan diperbaiki, enam bulan kedepan masih ada masa pemeliharaan," katanya.(ziz)

Direct Points
* Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua rumah sakit.
* Sidak di rumah sakit milik Pemprov Sulsel dipimpin Ketua Komisi E DPRD Sulsel Kadir Halid, di RS Labuang Baji dan RS Haji
* Ada perbedaan ukuran tegel atau keramik untuk tiap lantai yang disebut tak sesuai dengan RAB proyek
* Bangunan disebut, bocor-bocor, dinding sudah berlumut dan plafon juga bocor
* Diagendakan untuk rapat dengar pendapat terkait pembangunan RS Haji
* Anggaran RS Labuang Baji itu sekitar Rp 95 miliar, RS Haji hampir Rp 34 miliar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved