Dosen Poltekpar Makassar Tanggapi Tingginya Transaksi di GATF 2018
Selain itu, animo masyarakat liburan keluar negeri juga menegaskan tingginya gengsi dan kebanggaan masyarakat dalam memiliki
Penulis: Hasrul | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Politeknik Negeri Parawisata (Poltekpar) Makassar, Muh Arfin Salim mengatakan, tingginya jumlah transaksi di Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 Phase I menandakan kondisi ekonomi masyarakat membaik.
Namun disisi lain kondisi tersebut harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan pihak terkait untuk membenahi destinasi wisata di Sulsel dan Makassar.
Termasuk pemerintah harus keluar untuk mempromosikan destinasi wisata di Sulsel agar wisatawan masuk dengan menggelar promo atau kegiatan yang sama dengan Garuda Indonesia Travel Fair.
Selain itu, animo masyarakat liburan keluar negeri juga menegaskan tingginya gengsi dan kebanggaan masyarakat dalam memiliki produk luar negeri seperti baju, sepatu, gelang dan aksesoris yang lain.
"Saya melihat masyarakat memiliki kebangaan tersendiri 'ade ego' jika membeli produk dari luar saat liburan untuk oleh-oleh," kata Muh Arfin, Senin (19/3/2018).
"Padahal pengalaman saya produk di Singapura dan Malaysia justru produk dari Bandung, disana harganya mahal dibandingkan dalam negeri," lanjutnya memberikan contoh.
Sementara itu, wisatawan dari luar negeri justru datang ke Indonesia karena biaya lebih murah khususnya aksesoris dan kuliner serta transportasi dan penginapan.
"Untuk menarik wisatawan lebih banyak datang ke Makassar harus ada perbaikan infrastruktur dan akses ke destinasi wisata," kata Muh Arfin.