Kunjungan ke Purwokerto jadi Sorotan Netizen, Ini Penjelasan RSUD Bulukumba
Kunjungan rombongan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba ke RSU Purwokerto jadi sorotan warganet.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBulumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kunjungan rombongan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba ke RSU Purwokerto jadi sorotan warganet.
Pasalnya, kunjungan tersebut diduga membawa 57 orang, termasuk anggota komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba.
Baca: IGD RSUD Bulukumba Dipenuhi Penderita Febris
Netizen menilai, perjalanan dinas tersebut terkesan hanya untuk membuang-buang anggaran.
"JALAN-JALAN !!! Katanya perjalanan safari dan studi banding akreditasi yang dilakukan pihak rumah sakit Bulukumba, yang mengikutkan sebanyak 57 orang peserta dan termasuk 9 orang di antaranya perwakilan DPRD komisi D sebagai pendamping kegiatan. Untuk apa semua itu? Dan berapa banyak anggaran yang dikeluarkan dengan melakukan jalan-jalan tersebut. Kemana lembaga dan aktivis yang mengawasi ini semua?,” tulis pemilik akun Bulukumba Panrita Lopi.
Postingan tersebut dikomentari beberapa akun, salah satunya Abu Ubaidah.
Baca: Sepatu Sneakers Fladeo Diskon Hingga 50+20 Persen di Matahari MaRI
”Lmyan ini sppd-nya…,” tulis Abu Ubaidah.
Menanggapi hal tersebut, Kasubag Humas dan Promkes RSUD, Gumala Rubiah menjelaskan, kunjungan tersebut dalam rangka mempersiapkan survey remedial akreditasi di bulan April mendatang.
RSUD Sulthan DgRadja Bulukumba, kata Gumala, terus berupaya untuk mempersiapkan kedatangan tim surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Benchmarking ke Rumah Sakit Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto," ujar Gumala, Minggu (18/3/2018).
Baca: Masih Ada Waktu Cari Tiket Garuda Indonesia Murah, Buruan ke GATF 2018 di TSM
Gumala menambahkan, RSUD Purwokerto menjadi tempat pembelajaran berdasarkan kesamaan tipe, pencapaian akreditasi serta inovasi-inovasi pelayanan kesehatan yang telah diterapkan.
"Banyak yang bisa kita terapkan di rumah sakit kita nantinya,” ujar Gumala.(*)