Stik Selfie, Drone dan 22 Barang Ini Terlarang di ASEAN-Australia Summit 2018
Papan bicara itu memuat setidaknya 24 jenis barang terlarang untuk dibawa masuk ke arena pertemuan level internasional ini.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Mahyuddin
Hanya Koper ukuran 56 cm x 36 cm dengan dimensi tebal 23 cm yang diloloskan.
Inilah ukuran koper standar IATA, organisasi penerbangan sipil dunia.
Bulan hanya pertemuan dan pembicaraannya yang istimewa can tingkat tinggi, level keamanan yang diterapkan juga super tinggi.
Selain 250 polisi dan staf lokal disiagakan di radius 2 km ICC, pemerintah Australia juga melibatkan
polisi negara bagian, New South Wales (NSW) dan unit polisi nasional anti terorisme.
“11 pemimpin tinggi negara, 30 menteri, 500 CEO dan kami membahas cara menanggulangi teroris, masak kami tak mempraktilkannya di sini,” kata seorang bintara polisi kepada Tribun di depan Sofitel Darling Harbour Hotel, Kamis petang.
Semua orang yang akan melintasi pagar harus memiliki access card. Pekerja booth, teknisi listrik dan IT, yang akan bekerja di venue acara harus didaftar 2 pekan sebelum event.
Saat Tribun akan masuk ke lokasi, metal detector yang dipasang di gerbang utama laiknya “air port x-ray scanner”.
“Ini sama saat kita melawati imigrasi Australia di bandara,” ujar Muhammad Natsir, kameramen TV asal Kuala Lumpur.
Baca: Jokowi-Turnbull Bahas Ekonomi Strarup di Australia-ASEAN Summit
Menteri Luar Negeri Julie Bishop menagaskan, ketatnya pengamanan hanya sebagai langkah preventif untuk menjaga mutu hubungan diplomasi ASEAN dan Australia.
“Pemimpin dan CEO ASEAN datang ke Australia untuk pertama kali, dalam sejarah diplomasi kawasan, apa yamg kami rancang sejak tahun lalu, tentu membuat kami percaya diri, semuanya akan aman dan lancar,” ujar Bishop sebagaimana silansir wartawan di ICC Sydney.
Pengamanan super ketat ini juga bulan tidak mendapat protes dari perwakilan publik.
Sejumlah warga melalui akun media sosial dan surat kabar non pemrintah menyuaran akan dibatasinya akses publik untuk melintasi kawasan CBD dan Darling Harbour, atau The Rock, teluk paling ramai di Kota Sydney.
Namun Assisten Komisioner Polisi NSW Michael Willng, juga mempersilahkan warga untuk sekadar melintas.
“Pagar yang kami pasang hanya sementara, akses yang kami buka terbatas, silahkan! kami hanya ingin memastikan para pemimpin negara ASEAN merasa nyaman dan aman,” ujarnya seperti dilansir radio ABC petang. (thamzil thahir)