Maia Estianty Ungkap Kenapa Marion Jola Tersingkir Walau Lagunya Ok, Salahnya Ternyata di Sini
Tersingkirnya Marion pun menyisakan kekecewaan di kalangan juri. Seorang juri Indonesian Idol, Maia Estianty, berpendapat
"Yang aku dapat di Idol ini adalah keluarga yang begitu luar biasa. Kalau ngomong keluarga malah jadi mellow," ungkap Marion.
Gadis asal Kupang, NTT tersebut menyebut finalis-finalis lain sebagai kakak-kakaknya.
Ia merasa mendapat saudara baru selama beberapa bulan mereka bersama.
"Apa ya.. mereka itu baik banget, padahal aku bandel banget. Terus saudara-saudara yang baru, anak-anak Idol yang lain, ngelepas mereka pergi aku sakit. Dan saat aku pulang harus berpisah dengan mereka pun aku sakit harus berpisah dengan keluargaku di sini," ujar Marion sambil sesekali menghapus air mata yang terus menetes.
Bagi Marion, berjuang di Indonesian Idol merupakan pengalaman yang sangat berharga. Ia mendapat banyak pelajaran hidup.
Curhat Orangtua
Tak hanya Marion atau akrab disapa Lala yang sedih, kedua orangtuanya yang selama ini mendukungnya sepenuh hati pun demikian.
Mereka mengungkapkan perasaannya setelah impian sang buah hati menjadi juara ajang pencarian bakat harus terkubur.
Melalui akunnya pada Facebook, ayah Marion, Ari Umbu berulang kali mem-posting status.
Pertama, soal permohonan maafnya atas kegagalan Marion disambung ucapan terima kasih atas dukungan dari semua pihak selama ini.
"AKHIRNYA ITU YANG DIINGINKAN TUHAN"
"Marion harus terhenti di 6 besar kami harus menyatakan PERMOHAN MAAF DAN TERIMA KASIH KEPADA SEMUA PENDUKUNG, PENGGEMAR, PECINTA DAN SEMUA LAVERS DIMANA SAJA atas segala DOA, CINTA, DUKUNGAN dan semua yang pernah diberikan kepada MARION hanya TUHAN yang bisa balas. T E R I M A K A S I H," demikian ditulis Ari sekaligus pejabat eselon di NTT melalui akunnya sesaat setelah putrinya dinyatakan tersingkir.
Kedua, ungkapan pujian kepada sosok Lala.
"SHE IS ONE STUBBORN GIRL BUT I LOVE HER"
"Hari yang baru kami berempat disini DIA masih disana and ... dia masih kuat kemauan akan terus di dunia ini katanya, ditawarin untuk dijemput sama kita berempat jawabnya ngabisin duit. Kemarin siang ada yang bilang kalau mereka diandaikan besi beton kalau masih 6 mili masih bisa kita atur2 tapi kalau sudah jadi tiang listrik ? ..... lu pi kasih bengkok su ha ha. Bukannya saya tidak mendukung tapi karantina membuat dia 'sepertinya' tahu jalannya he he ada rasa senang tapi ada juga rasa sesal ... saya merasa tua ha ha dan saya harus meyakinkan diri saya bahwa Burung Kecil saya telah memiliki sayap yang kuat untuk terbang mengelilingi cakrawala, kuku yang kuat untuk menerkam makanannya, paruh yang tajam untuk memastikan semua makanannya aman dan mata yang tajam untuk memilah mana musuh mana lawan. Saya harus membiasakan diri dari seseorang yang selalu melakukan A sampai Z kepada seorang PENDOA yang berharap dan memasrahkan segala sesuatu, masih ada 2 laki2 kici orang kupang bilang bet son tau dong jadi apa lai .... terserah ambe BAPA TUA su .... kita akan tetap KABAR KABARI LAVERS LUV U ALL."