4 Orang Ungkap Gimana Sebenarnya Hari Darmawan Semasa Hidup, dari Saat Mau Lebaran Hingga ke Suplier
Kabar duka datang dari dunia bisnis Tanah Air. Hari Darmawan atau saat lahir diberi nama Tan Tjan Hok, meninggal dunia pada usia 77 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar duka datang dari dunia bisnis Tanah Air.
Hari Darmawan atau saat lahir diberi nama Tan Tjan Hok, meninggal dunia pada usia 77 tahun.
Berikut ini fakta terkait kematiannya:
Ditemukan tak bernyawa atau tewas di Sungai Ciliwung di sekitar Hankam, Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 06.30 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, pebisnis ternama itu dilaporkan hilang di villanya di Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor.
Tim pencarian kemudian menyisir pinggir sungai.
"Jenazah Hari Darmawan ditemukan Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com (Tribunnews Network).
Andi melanjutkan, jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta 4 orang rekan lainnya yang menyisir sungai dengan menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30 WIB.
"Mereka menyisir kali dan saat berada di kali antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.
Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Ciawi, Bogor untuk dilakukan otopsi.
Setelah itu dibawa ke Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, untuk disemayamkan.
Jenazah akan dikremasi di Bali sesuai permintaan dari pihak keluarga.
Almarhum meninggalkan istri bernama Anna Janti dan anak bernama Anak Suzy Darmawan Hutomo.
Semasa hidupnya, almarhum pernah menjabat Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.
Semasa krisis moneter tahun 1997, Matahari terkena dampaknya dan menanggung kerugian besar.
Akhirnya, bisnis Darmawan dibeli oleh Lippo Group.
Darmawan sendiri kemudian mendirikan perusahaan baru bernama 'Swalayan Hari-hari' serta Taman Wisata Matahari (TWM) di Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor.
Kehadiran TWM kemudian seperti membawa berkah bagi masyarakat sekitar.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, hal tersebut diungkapkan Sekretaris Desa Jogjogan, Jejen.
Dia mengatakan bahwa Hari merupakan sosok yang peduli dan ramah kepada warga sekitar villanya maupun TWM.
"Tahun 2000-an Pak Hari suka memberikan sembako kepada warga sekitar, biasanya pas mau Hari Raya Idulfitri suka kasih THR juga," ujarnya.
Namun, kata dia, sejak berdirinya TWM sekitar tahun 2007, Hari mulai tidak lagi memberikan bantuan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Jogjogan.
Meski demikian, Hari tetap memperhatikan warga dengan merekrut sejumlah tenaga kerja dari 3 desa tersebut.
"Jadi masih ada perhatiannya, mayoritas tenaga kerja warga lokal, banyak yang kerja di TWM sampai ada yang buka warung juga di TWM," jelasnya.
Dia pun mengungkapkan bahwa sosok Hari di mata masyarakat setempat merupakan sosok yang ramah senyum.
"Iya saya juga sesekali ketemu cuma nyapa aja, senyum, ga ngobrol tapi ya kelihatannya memang tidak sombong," ungkapnya.
Bugar
Sebelum ditemukan tewas, Hari diketahui selalu terlihat bugar.
Karyawan TWM, Mimah (23) mengungkapkan kebiasaan bosnya.
Senyum dan sapa pun kerap ditunjukkannya kepada para karyawan TWM.
"Iya kalau lagi ada di TWM karyawannya pasti disapa, kalau ngajak ngobrol saya gak berani," ujarny/
Dia mengungkapkan bahwa dirinya memang jarang bertemu dengan pendiri Matahari Department Store itu.
Namun Mamih mengaku kerap melihat Hari melakukan aktivitas lari lagi di sekitaran kawasan TWM.
"Suka lari keliling TWM pagi-pagi, sekalian cek karyawannya juga, mungkin itu juga alasan Pak Hari kelihatan sehat terus," ungkapnya.
Kesan Pengusaha
Sementara dari kalangan pengusaha, sosok Hari juga dikenal sebagai pengusaha amat peduli.
Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah mengatakan, semasa Hari mengelola Matahari, dia turut berkontribusi bagi para suplier-supliernya.
"Hati, pikiran saran perjuangan beliau telah diberikan untuk dunia retail Indonesia dan menjadi inspirasi bagi kita semua," kata Budiharjo.
Budiharjo pun menilai Hari sebagai sosok pengusaha berkarakter hebat.
CEO Lippo Group, James Riady juga menilai Hari sebagai pengusaha hebat dan pejuang.
Banyak kontribusi almarhum bagi dunia usaha, antara lain menciptakan banyak lapangan kerja.
"Pak Hari sosok pejuang," kata James.
Lippo kini menjadi pemilik saham mayoritas Matahari setelah dijual oleh Hari.(*)