Masing Ingat Daeng Aziz? Pernah Lawan Ahok dan Disegani di Kalijodo, Begini Kabarnya Sekarang
Disebut-sebut sebagai salah satu orang berpengaruh di kawasan Kalijodo, Daeng Aziz sempat jadi bahan pemberitaan.
Usai melangsungkan kampanye dialogis, Azis Emba bersama Baharuddin Baso Jaya langsung diserbu warga yang hadir untuk foto bersama.
Sekedar informasi, kontestasi Pilkada Jeneponto diikuti sedikitnya empat pasangan calon. Mereka yaitu, Mulyadi Mustamu-Muh Kasmin Makkamula, Syarifuddin-Andi Tahal Fasnih, Iksan Iskandar-Paris Yasir dan Baharuddin Baso Jaya-Isnaad Ibrahim.
Mencuat di Media Saat Lawan Kebijakan Ahok
Nama Daeng Aziz muncul di permukaan saat tampil sebagai salah satu sosok yang menolak kebijakan Gubernur DKI saat itu, Ahok, melakukan relokasi kawasan Kalijodo.

Sebelumnya, tokoh Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis, mengomentari perubahan Kalijodo dari kawasan perjudian dan prostitusi menjadi ruang terbuka hijau dan ruang publik terpadu ramah anak.
Kebijakan Ahok ini pulalah yang menjadi salah satu alasan Daeng Aziz memilih Anies Baswedan di Pilgub DKI. Aziz juga kerap mengikuti kampanye dialogis Anies-Sandi.
"Kalau kawasan Kalijodo ini, sebelumnya saya tetap menerima (perubahan). Saya paham tentang peradaban," kata pria asal Jeneponto, Sulawesi Selatan ini kepada Kompas.com di acara kampanye calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2017).
Menurut Azis, dirinya kerap dikaitkan dengan kawasan Kalijodo.
Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan bahwa dirinya sudah lama tidak tinggal di Kalijodo, melainkan menetap di kawasan Tangerang Selatan, Banten.
"Sejak tahun 1997, saya tidak tinggal di Kalijodo, tapi di BSD (Bumi Serpong Damai)," tutur Daeng Azis.
Daeng Azis enggan berkomentar lebih banyak mengenai Kalijodo.
Adapun dahulu, Azis memiliki sejumlah bisnis dan tempat berupa kafe di kawasan Kalijodo.
Bisnisnya kemudian terpaksa ditutup karena penertiban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Ahok.
Abdul Azis alias Daeng Azis ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Utara 26 Februari 2016 sekitar pukul 12.55 WIB.
Azis ditangkap polisi tanpa melakukan perlawanan.