Hasil Tinju Dunia Kelas Berat - Detik-detik Deontay Wilder Bungkam Ortiz. Berikutnya Tantang Joshua?
Pertandingan yang dinantikan penggemar tinju seluruh dunia tak berakhir 12 ronde seperti rencana semula.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Mansur AM
Sekilas Deontay Wilder vs Luis Ortiz
Dilansir ringtinju.com, Deontay “The Bronze Bomber” Wilder (39-0, 38 KOs) merupakan petinju juara dunia WBC kelas berat asal Amerika. Saat ini Wilder merupakan petinju yang sangat ditakuti dikelas berat.
Rasio kemenangan yang sangat mengerikan, 39 kali menang, 38 menang melalui kemenangan KO/TKO.
Pertarungan terakhir Deontay Wilder membuat publik bergidik ngeri ketika Wilder berhasil memukul KO mantan juara dunia Bermane Stiverne pada ronde 1 dalam pertarungan Rematch nya pada November 2017 silam.
Sedangkan Luis “King-kong” Ortiz (28-0, 24 KOs) merupakan petinju kelas berat asal Kuba.
Walaupun belum pernah menjadi juara dunia, tetapi nama Luis “King-kong” Ortiz sangat disegani dikelas berat meskipun sudah berusia 38 tahun.
Sayang sekali nasib Ortiz tidak sebaik petinju-petinju kelas berat lainnya.
Beberapa kali Luis Ortiz gagal melawan nama-nama besar dikarenakan ulahnya sendiri dan management yang kurang baik.
Pada 2017 silam, Luis Ortiz gagal melawan Wilder karena Ortiz tersangkut kasus penggunaan obat terlarang.
Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya rumor yang menyebut Ortiz akan bertarung melawan Joshua dan Klitschko ternyata juga tidak terealisasi.
Pertarungan melawan Wilder menjadi pertarungan kesempatan bagi Ortiz untuk menjadi juara dunia.
Catatan M. Nigara, Wartawan Olahraga Senior dan Komentator tinju tvOne: Selanjutnya Anthony Joshua

Dunia tinju sesungguhnya ingin segera menyaksikan Deontay Wilder bertemu dengan Anthony Joshua, tapi jalan berliku masih harus dihadapi keduanya.
Wilder akan bertemu Luis Ortiz di Brooklyn, New York, Ahad (4/3/2018) waktu Indonesia, dan Joshua harus berhadapan dengan Joseph Parker, ahad (1/4/2018) di Cardiff, Inggris.
Keempat raksasa ini sama-sama belum sekalipun kalah, namun Wilder dan Joshua prestasi serta sensasinya lebih menggema dibanding Ortiz dan Parker.