JPS Sinjai Gelar Dialog Kebangsaan, Bahas Bijak dalam Bermedia Sosial, Ini Pematerinya
Untuk merespons fenomena netizen Sinjai yang cenderung sarkastik di beberapa grup facebook dalam menghadapi Pilkada 2018
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Jurnalis Peduli Sinjai (JPS), Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bersama sejumlah elemen di Sinjai menggelar dialog kebangsaan di Warkop Carita Kota Sinjai, Rabu (28/2/2018) malam.
Dialog bertema Wawasan Kebangsaan, Nasionalisme dan Kebijaksanaan Bermedia Sosial dengan Budaya Lokalitas ini digelar oleh JPS untuk merespons fenomena netizen Sinjai yang cenderung sarkastik di beberapa Grup Facebook dalam menghadapi Pilkada 2018 dan potensi konflik lainnya.
Dalam dialog kebangsaan tersebut dihadiri oleh berbagai narasumber di antaranya Kasat Binmas Polres Sinjai, AKP Bachtiar SH, Kepala Kesbangpol, Andi Jerfianto Asapa, Akademisi Sinjai, Rahmatullah dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang juga Direktur Media ONline Sinjai Info, Zainal Abidin RIdwan.
Dialog yang digelar kurang lebih empat jam tersebut dipadati oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, kelompok pemuda, LSM, dan organisasi kemasyarakatan.
Selain itu, beberapa Tim Sukses Paslon yang berkontestasi di SInjai turut hadir dan memberikan kontribusi pemikiran pada diskusi untuk mendahulukan isu sinjai yang lebih damai dan toleran.
Dalam Dialog tersebut, Kepala Kesbangpol Sinjai A Jefriyanto Asapa mengungkapkan bahwa negara sesungguhnya telah memberikan materi-materi doktrinasi sikap nasionalisme baik secara langsung mau pun tidak langsung. bahkan, hal tersebut telah diatur dalam undang-undang.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Sinjai Satria Ramli mengungkapkan bahwa pemuda adalah ujung tombak dan penerima tongkat estafet dari peradaban bangsa.
Olehnya, pemuda harus lebih kritis dan bijak dalam memanfaatkan media sosial, apalagi menggunakan media sosial dengan tidak kritis dan positifistik akan merugikan pemuda, terkhusus di Kabupaten Sinjai.
Menurutnya, budaya lokalitas harus menjadi modal yang kuat dalam membangun kesolidan masyarakat dalam berinteraksi sosial. Sinjai memiliki slogan kultural yang kuat. itu bisa menjadi modal pemupuk nasionalisme dan solidaritas bagi pemuda dan juga masayrakat luas.
Dalam kegiatan tersebut juga hadir seorang akademisi Insitut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Rahmatullah juga menggaris bawahi bahwa sebaiknya semua pihak harus bersepakat dan membangun gerakan bersama dalam melawan kejahatan di media sosial, khusunya yang berkenaan dengan hoaks dan juga akun palsu. 'kita harus bersatu membangun gerakan Say No to Akun Palsu' ungkap Rahmatullah. (*)
Foto (Samba)- Dialog publik Jurnaslis Peduli Sinjai di Warkop Carita
2 Attachments