Lagi, Pelayanan IGD RSUD Salewangang Dikeluhkan Keluarga Pasien

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pelayanan medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Salewangang Maros kembali dikeluhkan oleh seorang keluarga pasien, Sangkala, Nuraeni, Selasa (27/2/2018).

Nuraeni mengaku kecewa dengan dokter jaga saat dia melarikan keluarganya ke RSUD pekan lalu. Saat tiba di RSUD, pasien tersebut bukannya dilayani, tapi justru dimintai melengkapi administrasinya.

Dokter ogah menjalankan tugasnya untuk menangani pasien yang menderita kekurangan darah tersebut. Alasannya, berkas administasinya belum lengkap.

Baca: Pelayanan Dikeluhkan, Pimpinan RSUD Salewangang Sambangi DPRD Maros

"Kami sangat sayangkan dengan tindakan medis RSUD Salewangang. Dia mengancam menolak pasien, jika berkas administrasi tidak lengkap. Padahal keluarga saya, sangat membutuhkan penanganan segera," katanya.

Seharusnya, pasien ditangani dulu. Sementara administrasinya pasti akan diurus oleh keluarga lainnya yang sementara mendampingi.

Menurutnya, pasien tidak membutuhkan akreditasi paripurna yang telah diraih RSUD. Pasien hanya membutuhkan pelayanan maksimal.

Baca: Kala Dokter RSUD Salewangang Bentak Anggota Dewan Maros, Begini Ceritanya

Sebelumnya, pelayanan medis RSUD Salewangang Maros dikeluhkan keluarga pasien. Saat itu pelayanan RS yang telah meraih akreditasi Paripurna tersebut dikeluhkan oleh Anggota Komisi III DPRD Maros, Fitriani, Minggu (25/2/2018).

Namun sebelum Fitriani, elayanan medis dikeluhkan oleh pasien rujukan dari Puskemas Bantimurung, Dg Kanang (53), Isak. Saat itu, Dg Kanang hanya dilayani oleh sekuriti. Padahal tim medis sementara berdiri dan tidak sementara melayani.

Fitriani mengatakan, keluhan dari sejumlah warga atau pihak pasien tentang pelayanan RSUD Salewangang, benar. Warga mengeluh karena tidak mendapatkan pelayanan maksimal atau prima.(*)