Keluhkan Layanan, Anggota Dewan Pertanyakan Akreditasi Paripurna RSUD Salewangang
RSUD ini dinilai belum pantas mendapat akreditasi Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Anggota Komisi III DPRD Maros, Fitriani mempertanyakan prestasi yang diraih RSUD Salewangang selama ini.
RSUD ini dinilai belum pantas mendapat akreditasi Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
"Akreditasi tertinggi tersebut belum pantas diraih oleh Salewangang. Kenapa pelayannya sangat buruk, baru mendapat akreditasi itu. Untuk apa pencitraan, kalau pelayanan buruk," katanya, Minghu (25/2/2018).
Menurutnya, pasien tidak membutuhkan sertifikat akreditasi paripurna dari KARS. Pasien hanya membutuhkan pelayanan maksimal demi kesembuhannya.
Baca: RSUD Salewangang Maros Capai Akreditasi Paripurna, Ini Perintah Hatta Rahman
Akreditasi Paripurna tersebut tidak menjamin peningakatan pelayanan RSUD. Meski Direktur RSUD sudag beberapa kali berganti, namun pealayannya masih saja buruk.
"Kami akan minta supaya dilakukan pembenahan total di Salewangang. Kalau tidak, maka pelayanan akan selalu dikeluhkan. Tidak akan ada perubahan pelayanan di Salewangang, jika tidak ada pembenahan," katanya.
Sebelumnya, Fitriani merasa kecewa saat melarikan seorang keluarganya, Sangkala dari Simbang ke RSUD. Kondisi Sangkala drop dan kritis secara tiba-tiba.
Namun saat sampai di RSUD Salewangang, tim medis memarahi keluarga pasien karena lambat menjawab pertanyaan, soal jenis kartu kesehatan yang akan digunakannya.
Saat itu pasien tidak memiliki kartu kesehatan dan bersedia dirawat melalui umum. Karena tidak memiliki uang, Fitriani mengeluarkan kartu namanya sebagai jaminan.
Namum medis mengira dia diancam. Saat itu, tim medis tersebut naik pitam dan menyebut dirinya sebagai anak Ketua DPRD di Wajo.
Humas RSUD Salewangang, Ratna Edi, hingga saat ini belum merespon.