Pasien Rujukan Dilayani Sekuriti RSUD Salewangang, Begini Respon PPNI
Hasan Rahim menyoroti, tindakan tim medis RSUD Salewangang yang tidak memberikan pelayanan maksimal
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Maros, Hasan Rahim menyoroti, tindakan tim medis RSUD Salewangang yang tidak memberikan pelayanan maksimal kepada pasien rujukan dari Puskesmas Bantimurung, Dg Kanang (53), beberapa waktu lalu.
Hasan tidak membenarkan, jika pasien ditangani oleh sekuriti RSUD Salewangang, jika masih ada perawat yang standby atau tidak sementara melayani pasien lain.
"Kalau ada perawat yang berdiri, lalu sekuriti yang tangani pasien, saya juga tidak terima. Kecuali, kalau semua perawat sementara melayani, sekuriti bisa membantu pasien," kata Hasan.
Tugas sekuriti juga tidak harus sampai pada penanganan medis. Sekuriti hanya dibolehkan untuk menurunkan pasien rujukan dari ambulans ke brangkar.
Setelah itu, didorong masuk ke IGD. Untuk penanganan selanjutnya, tim medis harus bertindak. Hal tersebut harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Sebelumnya, keluarga pasien rujukan dari Puskesmas Bantimurung, Dg Kanang (53), mengeluhkan pelayanan medis RSUD Salewangang, Maros, Kamis (15/2/2018).
Pasalnya, saat warga Mageloreng, Bantimurung, tersebut dilarikan ke RSUD Salewangang, perawat dan dokter justru bersantai dan terkesan tidak peduli dengan kondisi pasien.
Saat itu, Dg Kanang terpaksa dirujuk lantaran mengalami rasa sakit di bagian uluhati dan perut. Bagian tersebut mengeras, sementara pihak Puskesmas tidak bisa menanganinya.
Saat ambulans rujukan tiba di lobi RSUD Salewangang, perawat puskemas Bantimurung kembali mengurus pasien. Padahal, seharusnya tim medis RSUD sudah mengambil alih penanganan.
Tim medis RSUD Salewangang justru meminta kepada sekuriti yang bertugas di depan pintu, untuk melayani pasien. Dengan sigap, sekuriti tersebut menjalankan perintah.