Pengembang Indonesia Target Bangun 14.800 Rumah Subsidi di Sulsel
PI Sulsel di tahun 2018 akan membangun rumah subsidi sekira 14.800 unit di atas lahan seluas 246 hektare
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ardy Muchlis
Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Untuk mendukung program pemerintah melalui pembangunan sarana perumahan dan pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah, Pengembang Indonesia (DPD PI) hadir di Provisi Sulawesi Selatan.
Asosiasi yang bergerak di bisnis properti, Pengembang Indonesia (DPD PI) menarget pembangunan perumahan subsidi pada 2018 tahun ini, sekitar 14.800 unit di atas lahan seluas 246 hektare tersebar di wilayah Sulsel
"PI Sulsel di tahun 2018 akan membangun rumah subsidi sekira 14.800 unit di atas lahan seluas 246 hektare," kata Ketua DPD PI Sulsel, Yasser Latief, dalam peresmian kantor baru di Kompleks Lily, Jl Boulevard, Panakukkang, Rabu (07/02/2018).
Hadir dalam acara itu, para anggota PI dan mitra, pihak perbankan, seperti Kanwil BTN, BNI, Mandiri, Bank Sulselbar, Bank BKE, Bank BRI, Bank Artha Graha dan lainnya.
Tampak hadir juga sejumlah notaris yang selama ini menjadi mitra PI dan Dewan Pengurus Pusat diwakili oleh M Rais Najamuddin yang juga Wakil Sekjen DPP PI.
Sebagai salah satu wadah yang akan mewujudkan program pemerintah itu, kata Yaser DPD PI Sulsel telah memiliki keanggotaan sebanyak 150 pengembang se Sulsel dalam tempo hanya lima bulan.
"Alhamdulillah, setelah berdiri Sulsel sejak September anggota kita sudah ada sekitar 150 pengembang. Diantara 150 itu, 97 pengembang sudah terdaftar di sistem informasi registrasi pengembang Kementerian PUPR," ujarnya.
Jumlah ini disampaikan telah dilaporkan ke pihak kementerian PUPR di Jakarta. PUPR mengharuskan tiap asosiasi pengembang yang bergerak di rumah subsidi mendaftarkan rencana kerjanya.
"Bukan hanya soal angka yang dilaporkan tapi sudah harus lengkap dengan nama perumahan, lokasi, serta semua izin-izin yang dibutuhkan," kata Yasser.
Para pengembang itu berasal dari seluruh daerah di Sulsel. PI dalam menjalankan aktivitasnya juga sudah bermitra sedikitnya 40 bank di Indonesia, termasuk seluruh pelat merah.
Selain itu, telah dilaporkan ke kementerian PUPR soal ready stock unit rumah subsisi yang dimiliki oleh para anggota PI.
Hingga Februari 2018, tercatat 1.175 unit rumah subsidi yang sudah selesai dibangun dan sedang dipasarkan. Rumah-rumah ini tersebar di seluruh Sulsel bahkan ada di Sulbar.
Rumah yang sedang dipasarkan itu ada di wilayah Maminasata, Ajatapareng, Luwu Raya, Bosowasi, hingga Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto.
Dalam kesempatan itu, Dewan Pengurus Pusat diwakili oleh M Rais Najamuddin yang juga Wakil Sekjen DPP PI turut memuji kinerja PI Sulsel.
"Salut buat teman-teman di Sulsel yang sangat kompak. Sulsel sudah memenuhi seluruh syarat sebagai asosiasi yang profesional," katanya.
Rais mengatakan, anggota PI Sulsel yang sudah didaftarkan oleh PI Pusat ke Sistem Registrasi Pengembang (Sireng) di PUPR sebanyak 93 perusahaan.
"Ini jumlah terbesar dibanding DPD lainnya di Indonesia," kata Rais.
Perusahaan yang bisa bermitra dengan perbankan penyalur KPR bersubsidi harus terdaftar di Sireng PUPR. Mereka tidak bisa melakukan akad kredit jika tidak terdaftar di Sireng PUPR.(san)