Travelstory
Menyusuri Salukang Kallang, Gua Terpanjang di Indonesia
Gua ini memiliki panjang lebih dari 12 kilometer. Untuk menyusurinya terdapat empat entarance yang tersedia, K1, K2, K3 dan K4.
“Alirannya saya kira akan masuk ke Gua Salukang Kallang” ujar Indra.
Satu kilometer terakhir, tim disuguhi hutan perawan. Pepohonan begitu rapat, hanya sedikit cahaya yang menembus lantai hutan. Tak jarang saya jumpai pohon beringin yang tak bisa dipeluk seorang saja. Banir yang kekar dan lebar menandakan ia sudah berumur puluhan tahun.
Pada penghujung jalan, Yudi yang memimpin kawanan berbelok kiri. Tak lama kemudian sampailah kami pada sebuah mulut gua dengan sebatang palem sebagai penandanya.
Mulut Gua Sedalam 7 Meter
Saat anggota tim yang lain beristirahat, Yunus membuat simpul pada pangkal pohon palem itu. Sejurus kemudian ia menuju mulut gua, mengaitkan tali kernmantel pada hanger menempel kokoh di sisi kiri tebing mulut gua.
Yunus lalu mengaitkan auto stop di dadanya, dengan sigap ia sudah melesat menuruni tali kernmantel yang menggantung. Iskandar menyusul. Dengan teknik descending, ia lihai menuruni mulut vertikal setinggi tujuh meter itu.


Seluruh anggota tim bergantian turun dengan tali yang sama. Begitu sampai di ujung tali sudah gelap. Bertanda sudah di dalam gua. Senter di kepala pun dinyalakan. Saatnya menjelajah bawah tanah tempat hidup Macaca Maura ini.
Air Setinggi Dada hingga Harus Merayap
Saat memasuki dalam gua, awalnya kami masih bisa berdiri tegak, atap gua melengkung seperti terowongan. Namun, semakin dalam memasuki gua, atap gua semakin menyempit. Bahkan, tim harus merayap bersama lumpur.
Anggota tim juga terkadang menemukan genangan air yang cukup dalam, hingga membuat harus berjalan di sisi lain.
“Airnya cukup dalam. Hati-hati tanahnya berlumpur,” Yunus mengingatkan yang lain.
Bisa-bisa terperosot jika salah pijak. Dua anggota tim secara sukarela mencari jalan. Yudi kembali memberi kabar.
“Ada jalan,”katanya.

Namun, kali ini harus menceburkan diri. Berjalan paling pinggir karena airnya setinggi dada. Tas yang berada di punggung saya angkat di atas kepala.
Ayu sedikit takut dengan air. Ia garang saat descending menuruni gua, namun ia menyerah jika harus bermain air. Bertahan tidak mau menembus genangan air. Indra kemudian mendekatinya, membujuk dan menuntunnya. Akhirnya ia berani.