Ketua PKB Sulsel Jenguk Gurutta Rafii Yunus, Kondisi Mulai Sadar di RS Labuang Baji
Sekretaris DPW PKB Sulsel, Ahmad Sunnari Rafii, adalah putra AGH Rafii.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
Ismail Syam: Mari kita do'akan gurutta...semoga segera di sembuhkan oleh Allah swt. Aamiin...
Agung Hardianto: Semoga beliau segera di sembuhkan amin
Husnah Halim: Yang terbaik untuk anregurutta
Andi Adyan: moga bisa lekas sembuh gurutta
Eka Isnayanti: Mudah mudahan gurutta sehat wal afiah.
Kisah Perjalanan AGH Rafii Yunus Kembali ke Pesantren As'adiyah
Tribun-timur.com melansir dari website resmi Ponpes As'adiyah, AGH Rafii tak pernah bercita-cita jadi pimpinan tertinggi di Ponpes As'adiyah.
Tak pernah terbayangkan dalam benak Anregurutta Prof Dr HM Rafii Yunus Martan, MA jika dikemudian hari akan menjadi pemimpin organisasi / lembaga pendidikan besar dengan ratusan cabang yang tersebar dilebih dari setengah jumlah provinsi seantero nusantara, yakni Pesantren As’adiyah yang berpusat di Jalan Veteran Sengkang Sulawesi Selatan.
Beliau mengawali jenjang pendidikan dengan belajar di Madrasah Arabiyatul Islamiyah (MAI) Belawa yang didirikan oleh Ayahanda Anregurutta Kyai Haji Yunus Maratan pada usia 6 tahun atau sekitar tahun 1947.

Pada masa itu Gurutta belajar kita kuning dan Bahasa Arab dari Ayahanda (Gurutta Yunus Maratan) sedangkan menghafal Al-Qur’an beliau dibina lansung oleh Anregurutta Kyai Haji Abdul Malik Muhammad.
Setelah tamat di Madrasah Arabiyatul Islamiyah (MAI) Belawa sekitar tahun 1953 beliau hijra ke Sengkang Kabupaten Wajo mengikuti Ayahanda (Gurutta Yunus) karena permintaan Anregurutta Kyai Haji Daud Ismail untuk didampingi bersama sama memimpin dan mengelolah Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah peninggalan Al–Alimul Allamah Anre Gurutta H. M. As’ad (Dalam masyarakat Bugis dahulu beliau digelar Anre Gurutta Puang Aji Sade‘)
Alumni SMAN 1 Makassar
Sementara itu Gurutta Rafii kembali melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah MAI (Madrasah Arabiyatul Islamiyah) namun tidak tamat dan beliau hijra ke Ujung Pandang (Makassar) untuk kembali melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Unggulan Makassar dan tamat pada tahun 1960.
Setelah itu beliau kembali melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan Universitas Hasanuddin ( Fakultas Sastra) hingga pada tahun ke 3 Gurutta menderita sakit dan sempat dirawat sekitar 2 bulan.
Setelah beliau pulih dan dinyatakan sudah sembuh Gurutta kembali mendatangi kampus untuk melanjutkan kuliahnya, namun apa daya dan karena sesuatu hal gurutta tampaknya tidak mendapat respon positif dari pihak kampus sehingga beliau pada masa itu tidak sempat menyelesaikan studinya di Fakultas Sastra UNHAS Makassar.