Aziz Ajak Tamsil Linrung ke Hidayatullah, Pertemuan Mak Comlang 31 Tahun Lalu
“Kalau kita tidak merebut kepemimpinan ini, kepada siapa lagi kepemimpinan ini kita harapkan?” tegas Tamsil.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota DPR RI Tamsil Linrung bertemu Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar di Pesantren Hidayatullah, Jl Tamalanrea Raya, BTP, Makassar, Senin (29/1/2018) sore.
Tamsil didampingi Agus Dwikarna diterima oleh Aziz dan jajaran pengurus pesantren di Quest House Hidayatullah.
Awalnya, Aziz dan Tamsil bertemu di acara akikah anak Ketua Pemuda Komite Perjuangan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Muchtar Dg Lau di Blok M BTP. Aziz kemudian mengajak Tamsil dan Agus ke Hidayatullah.
Setelah Salat Magrib di Masjid Umar al Faruq, Kompleks Pesantren Hidayatullah Makassar,
Tamsil naik mimbar, memberi motivasi kepada santri.
“Kalau kita tidak merebut kepemimpinan ini, kepada siapa lagi kepemimpinan ini kita harapkan?” tegas Tamsil.
Nostalgia Aktivis
Aziz sempat nostalgia tentang kejadian 31 tahun lalu, saat Tamsil dia daulat menjadi mak comblang ke Sabriati, Ketua Kohati Palopo yang merebut hati Ketua HMI Cabang Ujungpandang ketika itu.
Ketika itu, Sabriati dikirim oleh ayahnya melanjutkan pendidikan ke Jakarta dan tinggal di rumah Tamsil.
Baca: Ustad Aziz Kuch Kuch Hota Hai ke Ketua Kohati, Tamsil Linrung Jadi Mak Comblang!
“Saya tinggal di rumah Kak Tamsil, waktu itu masih di Hutan Kayu,” ujar Sabriati saat diwawancara Tribun Nongki Pemilu di Hidayatullah, Jumat (26/1/2018) sore.
Suatu hari, Aziz ke rumah Tamsil membicarakan HMI MPO. Sabriati duduk menyepi di sudut ruangan dekat kamar kecil, menyaksikan Ustad Aziz diskusi dengan Tamsil dari jauh.
Ustad Aziz berdiri lalu ke kamar kecil Dia kaget melihat Sabriati.
“Oh di sini ki, Dik,” ujar Aziz.
“Iya kak,” kata Sabriati.
Aziz semakin mantap memelihata rasa dalam hati. Suatu hari, getaran itu dia utarakan ke Tamsil.
“Ati (Sabriati), ada salam tuh dari Aziz,” ujar Sabriati menirukan perkataan Tamsil ketika menyampaikan “amanah hati” dari Aziz.
“Jadi, istilahnya Kak Tamsil itulah mak comblangnya, he...he..,” kata Aziz.
Tamsil sukses melaksanakan amanah Ustad Aziz.
“Ati, ada salam tuh dari Ustad Aziz?” ujar Tamsil ke Sabriati.
“Wa Alaikum salam, kak,” balas Sabriati.
Sejak itulah, Sabriati semakin yakin aktivis HMI yang dia kagumi itu menaruh hati padanya.
Sejak di acara akikah, kemarin, Tamsil dan Aziz sudah nostalgia. Kohiruddin, aktivis HMI seangkatan Aziz, protes.
“Wah, ini ada pengaburan sejarah yang ditulis Tribun Timur. Masa nama saya tidak diikutkan sebagai pelaku sejarah dalam kehidupan Ustad Aziz dengan Sabriati,” ujar Kohiruddin.
Bang Kohir, sapaan Kohiruddin, mengaku ikut memberi andil besar karena dialah yang mewakili Aziz melamar Sabriati.(*)