TERPOPULER: Skak Mat Ustad Somad, Ayu Ting Ting Nikah di Australia, Pembunuhan Pengawal Prabowo
Anda tidak perlu khawatir karena tim editor Tribun menyiapkan rangkuman berita terpopuler atau yang paling bayak dicari masyarakat.
Baca: Foto-foto Si Sadis Muhammad Kiran, Bos Begal dan Geng Motor Mappakoe yang Ditembak Mati Polisi
Video tersebut memperlihatkan betapa sulitnya ia menjawab pertanyaan warga yang ditulis dalam secarik kertas yang ia bacakan langsung tersebut.
Mimik dan gestur ustad lulusan S2 Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko, ini pun tampak lain dari biasanya terkait pertanyaan itu.
Bertikut videonya:
Abdul Somad vs Jeremy Teti
Ustaz Abdul Somad turut angkat bicara terkati pernyataan presenter Jeremy Teti beberapa waktu lalu.
Pernyataannya dalam sebuah diskusi, terutama soal LGBT dan pembelaannya, bahkan dia sempat melontarkan bahwa pasang LGBT bisa punya anak?, membuat heboh netizen.
Pernyataan ini muncul saat TV One pada Senin (6/7/2015) lalu membuat ruang perdebatan melalui acara Debat.
Nah dalam duskusi itu, turut mengundang artis Jeremy Teti perwakilan dari selebriti yang mendukung UU LGBT disahkan di Indonesia, cepat atau lambat. Dia memang membuat pernyataan yang terkesan ceplas-ceplos tetapi cukup mewakili.
"Menurut saya, perkawinan sesama jenis setuju-setuju aja, selama orangtuanya setuju, kenapa nggak iya gak," kata presenter kondang ini membuka topik.
"Perangkat hukum yang kuat ya, kenapa nggak, yang menikah dia, yang dosa dia, urusan dia dengan Tuhannya," lanjutnya.
Bahkan ketika peserta diskusi menyinggung bahwa pernikahan LGBT tak akan bisa membuat keturunan, dia pun segera menjawab dengan lugas, tetapi membuat para kaum wanita marah.
"Siapa yang bilang sejenis tidak bisa punya keturunan, iya nggak. Kalau di luar bisa menyewa rahimnya, maaf ya, kalau di Indonesia mungkin nggak bisa," ujar Jeremy.
"Kita berpikir ke depan, suatu saat akan ada penyewaan rahim buat kaum gay untuk menghasilkan anak. kita berpikir visi ke 50 tahun ke depan.
"Kalau generasi vintage ini sudah lewat lah generasi mereka. mereka selalu berpikir hukum, hukum, dan hukum. kita berpikir ini masalah sosial, kita berpikir ke depan," ujarnya.