Makassar-Palembang Kini Tanpa Transit, Bisa Hemat Rp 500 Ribuan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa serta memperkuat konektivitas dan jaringan penerbangannya ke wilayah Indonesia Bagian Barat
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Digadang-gadang bakal dibuka pada pertengahan Desember tahun lalu. Penerbangan perdana rute Makassar-Palembang akhirnya terealisasi, Rabu (17/1/2018).
Pengoprasian rute penerbangan Makassar-Palembang Pergi-Pulang (PP) tersebut, secara langsung dan tanpa transit. Sehingga menghemat waktu penerbangan hingga biaya perjalanan.
Hemat waktu bisa enam jam, biaya perjalanan hemat sekitar Rp 500 ribuan. Tak ayal, President Director Jakabaring Sport City, Esti Adnan menyambut baik hal ini.
"Kan Asian Games 2018 sudah dekat. Selain memudahkan masyarakat Sulsel dan KTI untuk melihat langsung pesta olahraga tersebut, juga memudahkan bisnisman atau pelancong yang selama ini membayar Rp 1,4 jutaan dan kini hanya membayar Rp 900 ribuan untuk kelas ekonomi," kata Esti.
Dengan nomor penerbangan GA274, Pesawat jenis CRJ Bombardier 1.000 Nextgen kapasitas 96 seat rute Makassar berangkat pukul 17.55 Wita dan sampai pukul 19.35 Wib. Perjalanan sekitar 2 jam 40 menit.
Sedangkan penerbangan Palembang-Makassar pukul 20.15 Wib dan sampai pukul 23.55 Wita. Rute ini akan dibuka empat kali dalam seminggu yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
VP Garuda Indonesia area Kalimantan Sulawesi Papua, I Wayan Supatrayasa sebelum penerbangan menuturkan, pembukaan rute baru ini untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa serta memperkuat konektivitas dan jaringan penerbangannya ke wilayah Indonesia Bagian Barat.
"Seiring bertambahnya pilihan penerbangan langsung dari Makassar, kami berharap hal ini dapat memperkuat Makassar sebagai Hub Garuda Indonesia di Wilayah Indonesia Timur," katanya.
Tidak hanya itu, penerbangan rute ini diharapkan mampu mempercepat pengembangan destinasi pariwisata di bagian Timur Indonesia dan Barat Indonesia. (*)