TERPOPULER: Video Marion Jola Indonesian Idol, Berkas CPNS 2018, Kabar Memprihatinkan Ade Komaruddin
Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya kami menyediakan informasi tentang sejumlah berita terpopuler untuk anda.
Pembukaan CPNS akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018.
Tetapi pendaftaran rencananya akan dibuka sejak Februari 2018.
Persyaratan Umum Pendaftaran
Ada beberapa persyaratan umum pendaftar.
a. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta sehat jasmani dan rohani.
b. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan.Pada tahun 2017 pemerintah sempat membuka rekrutmen CPNS tapi hanya untuk beberapa pos kementerian.
Pernah Ketua DPR dan Nyaris Ketum Golkar, Ini Kabar Memprihatinkan Ade Komaruddin Sekarang
Ade Komaruddin (52) pernah digadang-gadang sebagai salah satu politisi potensial Tanah Air. Berkarier di Partai Golkar, Ade pernah menjadi Ketua DPR RI meski sebentar.
Juga pernah bersaing di bursa ketua umum DPP Golkar.
Namun di awal 2018 ini, Ade muncul dengan kabar sedih.
Mantan Ketua DPR Ade Komarudin jatuh di kamar mandi, Rabu (10/1/2018). Akibat insiden tersebut, Ade saat ini tengah mendapat perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
"Jatuh di kamar mandi," kata politikus Golkar Ahmadi Noor Supit
Supit mengatakan, saat ini pria yang akrab disapa Akom itu dioperasi di RSPAD. Namun Supit belum tahu kabar terbaru dari koleganya itu.
"Di operasi di RSPAD, mungkin saat ini masih ya, saya belum sempat jenguk," kata Supit menambahkan.
Kondisi mantan Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) berangsur membaik setelah dilakukan operasi syaraf di kepalanya di RSPAD.
Lewati Masa Kritis
Staf Akom, Surya mengatakan, kondisi Akom hingga hari ini terus menujukkan perbaikan, dimana respon-respon telah diperlihatkan saat diajak berbicara oleh dokter secara singkat.
"Alhamdulilah membaik, masa kritis 3 hari kemarin sudah terlewati," tutur Surya, Sabtu (13/1/2018).
Menurut Surya, respon yang ditunjukkan oleh Akom seperti menguap dan ada pergerakan tangan ketika diminta oleh dokter untuk bergerak.
"Memang kondisinya belum pulih 100 persen, dan belum boleh dijenguk secara langsung," ucap Surya.
Edy berharap Akom cepat pulih dan dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
"Ya kita doakan semoga cepat sehat," ucap Edy.
Dipastikan, stok darah untuk kebutuhan mantan Ketua DPR pasca operasi syaraf, hingga kemarin tercukupi.

Sebelumnya Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Golkar Ichsan Firdaus menyampaikan melalui pesan singkat kepada teman dan kerabat Akom yang bergolongan darah A atau A+ untuk bersedia mendonorkan darahnya untuk Akom karena stok darah di RSPAd dan PMI Jakarta habis.
"Semalem sudah dapat darah untuk kebutuhan Pak Akom, sudah aman," tutur Ichsan.
Menurut Ichsan, darah tersebut berasal dari RSPAD, sehingga teman ataupun kerabat Akom yang telah bersedia mendonorkan darahnya sampai hari ini belum diambil darahnya.
"Sudah tercukupi, jadi ada 15 orang yang bersedia mendonor darahnya tapi tidak jadi, ada dari teman Pak Akom, anggota DPR juga ada, mereka siap mendonorkan darahnya jika masih dibutuhkan," ujar Ichsan.
Ichsan menjelaskan, kondisi Akom terus menunjukkan perbaikan, dimana respon-respon telah diberikan ketika diajak komunikasi oleh dokter yang menanganinya.
"Tangan dan kakinya sudah mulai bergerak, ada respon yang diberikan, sudah membaik, mudah-mudahan lima sampai tujuh hari ke depan sudah masuk ruang perawatan," ucap Ichsan.
Ade Komarudin salah satu saksi dalam kasus KTP elektronik.
Ade sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai mantan Sekretaris Fraksi Golkar di DPR.
Rabu (10/1/2018) lalu, Ade Komarudin dikabarkan masuk rumah sakit.
Ade dikabarkan jatuh dari kamar mandi dan mengalami pendarahan di kepala.
Hal tersebut kemudian dibenarkan oleh koleganya di DPR, Viva Yoga Mauladi.
Dijelaskannya, Edy Rahmayadi dan Musa Rajeksah melihat kondisi terkini Akom.
"Tadi pagi Pak Edy dan Pak Ijeck, menjenguk sekitar 30 menit," ujar Surya.
Edy yang merupakan calon Gubernur Sumatera Utara menuturkan dirinya tidak bisa melihat dan berbicara secara langsung dengan Akom karena baru dilakukan operasi.
"Saya sedang di Jakarta dan menjenguk orang sakit itu merupakan sunah, dan saya mengenal Pak Akom sudah lama," tutur Edy.
(*)