Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Benarkah Prabowo Minta Rp 40 Miliar ke La Nyalla? Ridwan Kamil dan Sandiaga Beri Kesaksian Ini

Pernyataan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti bikin geger publik.

Editor: Mansur AM
kolase tribun-timur.com
Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, La Nyalla Mattalitti 

TRIBUN-TIMUR.COM - Video berisi pernyataan politisi Jawa Timur berdarah Bugis La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menuding Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta uang Rp 40 miliar sedang jadi bahan perbincangan. 

Pernyataan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti bikin geger publik.

Dikutip dari Tribunnews.com, La Nyalla mencurahkan kekesalannya kepada Ketua Umum Prabowo Subianto yang meminta uang sebesar Rp 40 miliar.

La Nyalla tak memenuhinya, Prabowo kemudian disebut marah dan membatalkan pencalonan Nyalla.

Baca: Setelah La Nyalla Bernyanyi, Giliran Ridwan Kamil Ungkap Alasan Tinggalkan Prabowo dan Gerindra

Baca: Ahok Gugat Cerai Istri, Giliran Djarot Syaiful Ungkap Perilaku Veronica Tan

La Nyalla mendapatkan surat mandat dari Prabowo pada 11 Desember lalu. Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada 20 Desember.

Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.

Salah satu kelengkapan pemenangan, ucap La Nyalla, ia sempat diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto. Uang itu digunakan untuk saksi dalam Pilkada Jatim.

"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla dalam konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

Video pernyataan La Nyalla menuding Prabowo meminta Rp 40 miliar jadi perbincangan.

Bersamaan dengan beredarnya video tudingan La Nyalla ini, beredar juga video berisi pernyataan Prabowo Subianto mengenai paket hebat di pilgub dengan biaya ratusan miliar rupiah.

Prabowo belum memberi pernyataan langsung atas serangan dari La Nyalla ini.

Namun sejumlah elite DPP Gerindra seperti Fadli Zon sudah memberi bantahan tegas. Fadli menyebut uang Rp 40 miliar akan digunakan untuk biaya saksi.

Sejumlah kepala daerah yang pernah mengendarai Gerindra juga memberi testimoni sekaligus membantah tudingan La Nyalla.

Seperti Ridwan Kamil yang pernah diusung Gerindra di Pilwali Bandung dan Sandiaga Uno yang diusung Gerindra sebagai calon wagub di PIlgub DKI. Ridwan dan Sandiaga memberi testimoni tak membayar sedikit pun. 

Politisi kawakan yang juga mantan Ketua MK, Mahfud MD, juga memberi testimoni.

Klarifikasi Gerindra

Melalui media sosial, akun jejaring sosial Twitter milik Partai Gerindra, @Gerindra, ikut mengklarifikasi terkait pernyataa La Nyalla tentang Prabowo.

Akun Gerindra membantah adanya mahar di partai tersebut, apalagi terkait mahar politik seperti yang disebut-sebut La Nyalla.

Dalam cuitan tersebut, akun Gerindra pun mempersilakan La Nyalla mengonfirmasi langsung kepada sejumlah pejabat negara dan mantan pejabat.

Berikut kicauan akun Gerindra seperti dikutip TRIBUNNEWS pada Jumat (12/1/2018):

1. Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silakan konfirmasi langsung kepada pak @jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi kepala daerah.

2. Bukan hanya La Nyalla kader @Gerindra yang gagal maju menjadi cagub pilihan pak @prabowo. Masih ada @FerryJuliantono dan @GusIrawanPsb. Dengan jiwa ksatria, pejuang politik @Gerindra menerima dan percaya akan keputusan partai dan pimpinan partai.

3. Kita telah memberikan kesempatan & peluang kepada yg bersangkutan untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim. Akan tetapi, seperti yg kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi & mencari pasangan wakilnya.

4. Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain.

5. Tugas partai tersebut bukan hanya ditujukan kepada La Nyalla, akan tetapi cagub pilihan pak @prabowo lainnya. Contoh, @sudirmansaid, beliau dibebaskan untuk mencari koalisi hingga akhirnya mendapatkan pasangan wakilnya.

6. Kita tahu juga, Mulyadi, ketua DPD @Gerindra Jabar, yang tidak mendapatkan rekom dari partai dan pak @prabowo, karena partai dan pak @prabowo lebih memilih pak @MayjenSudrajat. Dan pak @MayjenSudrajat pun mampu meraih koalisi.

7. Kiranya kepada kader-kader tersebut, kami sangat mengapresiasi atas jiwa besar dan ksatria mereka dalam menerima keputusan partai dan pimpinan partai. Dan akan tetap berjuang bersama hingga titik darah penghabisan.

8. Karena apa yang mereka lakukan sudahlah sesuai dengan ikrar kader partai @gerindra, ‘Tunduk dan patuh kepada ideologi dan disiplin partai serta menjaga kehormatan, martabat, dan kekompakan partai’.

9. Jadi, publik bisa menilai sendiri, mana kader sejati dan pejuang politik @Gerindra. Dan mana yang tidak tulus berjuang bersama @Gerindra dan pak @prabowo, karena memanfaatkan politik hanya untuk tujuan ambisi kekuasaannya saja.

(*)

Baca: Ahok Gugat Cerai Istri, Giliran Djarot Syaiful Ungkap Perilaku Veronica Tan

Baca: Ini 4 Dokumen Yang Wajib Disiapkan Mulai Sekarang, Pendaftaran CPNS 2018 Tak Lama Lagi

Baca: Setelah La Nyalla Bernyanyi, Giliran Ridwan Kamil Ungkap Alasan Tinggalkan Prabowo dan Gerindra

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved