Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pagi Pagi Pasti Happy Diadukan ke KPI: Tak Perlu Lagi Ditegur tapi Tolong Hentikan!

Insiden perkelahian antara Vicky prasetyo dan farhat Abbas kala menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy menuai sorotan.

Editor: Ilham Arsyam
insiden keributan antara Vicky Prasetyo dan farhat abbas di Pagi Pagi Pasti Happy 

TRIBUN-TIMUR.COM - Insiden perkelahian antara Vicky prasetyo dan farhat Abbas kala menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy Trans TV, Rabu (10/1/2018) menuai sorotan.

Acara yang dipandu Uya Kuya, Lee Jeong Hoon dan Nikita Mirzani ini disebut-sebut telah mempertontonkan aksi kekerasan secara live.

Hal ini pun berbuntut panjang, Farhat yang mengaku dikeroyok melaporkan Vicky ke polisi.

Netizen di media sosial tak kalah riuh.

Tak sedikit yang mnegcam acara tersebut.

Pasalnya bukan sekali acara ini mempertontonkan keributan.

Komisi Penyiartan Publik (KPI) pun diminta segera turun tangan.

Netizen menilai walaupun sudah pernah ditegur, acara ini nyatanya masih berulah.

Oleh karena itu KPI didesak membubarklan acarayang tayang 5 hari dalam seminggu ini.

Hal ini tampak dalam sejumlah pengaduan yang dikirim netizen ke website resmi KPI.

Salah satunya dikirim akun Wiko Andhika.

Ia meminta tolong KPI segera menghentikan acara tersebut karena tak ada manfaatnya.

"Tolong sekali lagi dengan amat sangat. Acara yg dibawakan oleh host Uya Kuya selalu tidak bermanfaan dan mendidik, sekali lagi dngan modus KLARIFIKASI di setiap program nya menampilkan masalah pribadi yg di umbar sebagai tontonan publik, entah itu real atau settingan, ini adalah hal yang tidak layak di siarkan di televisi yg di nonton bukan cuma orang dewasa tapi juga anak anak."

"Acara yang menampilkan permasalah pribadi seakan menjadi buah bibir konsumsi publik. Mohon di tindak tegas. KPI adalah perpanjangan tangan rakyat dalam menyikapi siaran di negri ini. Tolong dengan akat sangat, acara ini tidak perlu lagi di tegur, tapi tolong HENTIKAN...!!!," lanjutnya.

KPI
KPI ()

Akun lain Japar Sidik juga mengapresiasi aduan tersebut.

"Tolong hentikan acara ini karena sangat tidak layak untuk d tonton. Tidak ada nilai edukasi, hiburan dan manfaat2 yang lainnya. Acara ya kuya rata2 acaranya tidak berbobot banget," tulisnya.

Ini bukan kali pertama netizen mengadukan Acara Pagi Pagi Pasti Happy ke laman resmi KPI.

Pada desember 2017 lalu, netizen juga beramai-ramai melaporkan acara ini agar ditip.

"Tolong tutup acara Pagi-Pagi Pasti happy. Acara tidak sesuai dengan judul nya. Bukan happy malah ada keributan, permusuhan, saling mengejek, saling memfitnah, saling marah" ga jelas, saling adu domba. Tolong d tutup dengan tegas ya pa. Tontonan ga baik buat masyarakat Indonesia. Tidak patut di contoh. Trima kasih," tulis Astri Widiastuti.

"Pagi pagi pasti happy telah secara terang2an menanyangkan acara yg provokatif yang memancing perselisihan dan pertikaian, saling menghujat antara host dengn narasumber dengan bahasa yg kasar," tulis ika agustina.

"Program ini selalu menampilkan permasalahan artis. melakukan pembodohan kepada masyarakat dgn menampilkan konten yg tdk bermutu (mengadu domba bintang tamu atau artis). saya minta program ini di stop saja karena tidak sesuai untuk dilihat oleh masyarakat luas," pinta TALITHA NURUL FALLAH.

Aduan di pojok aduan KPI
Aduan di pojok aduan KPI ()

Selama berjalan, 'Pagi-pagi Pasti Happy' pernah tersandung masalah.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), lembaga negara yang mengawasi penyiaran di Tanah Air baru saja menjatuhkan sanksi tertulis kepada program.

Berdasarkan pemantauan dan analisis KPI Pusat, program yang tayang pada 21 November 2017 mulai pukul 09.26 WIB kedapatan melanggar aturan P3 dan SPS KPI tahun 2012. 

Menurut keterangan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, seperti di surat teguran, Kamis (23/11/2017), 'Pagi-pagi Pasti Happy' menayangkan perbincangan detail dengan Sarita Abdul Mukti terkait dengan konflik rumah tangga yang dialaminya disertai dengan beberapa foto untuk dikonfirmasi.

Selain itu, kata Andre, terdapat pula perbincangan dengan dua orang anak Sarita (SF dan SK) pasca konflik SF dengan Jennifer Dunn (wanita yang diduga terlibat dalam konflik rumah tangga dengan ayah SF).

Beberapa kali para host mendorong SF untuk bercerita tentang kenangan bersama ayahnya sebelum konflik terjadi dan mengungkapkan perasaannya, namun beberapa kali pula SF tidak mampu menjawab sehingga ia menangis.

KPI Pusat menilai muatan privasi dan wawancara terhadap anak di bawah umur dalam kaitannya dengan isu privasi tersebut tidak dapat ditampilkan.

Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang anak-anak dan remaja sebagai narasumber, penghormatan terhadap hak privasi, dan perlindungan anak.

Penjelasan Uya Kuya

Host acara Pagi Pagi Pasti Happy Uya Kuya akhirnya angkat bicara soal insiden perkelahian Vicky dan farhat.

Uya mengatakan aksi kekerasan dalam acara tersebut.

Ia juga membantah jika Vicky memukul Farhat seperti tertuang dalam laporan polisi.

 “Ya ribut-ribut biasa saja, nggak ada pemukulan, cuma ribut ketemu cowok sama cowok. Sepenglihatan gue nggak ada yang kepukul, karena gue juga di situ. Cuman masalah tersinggung. Vicky mungkin tersinggung karena keluarganya dibawa-bawa. Dibilang keluarga menipu, sekilas begitu,” ujar Uya Kuya ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

Uya Kuya mengaku keributan Farhat dan Vicky terjadi saat off air.

Tapi benarkah Vicky tak mengetahui akan dipertemukan dengan Farhat?

 “Acara gue kan acara klarifikasi, orang yang datang ke harus sudah siap dibahas apa saja atau dipertemukan. Vicky tahu akan dipertemukan dengan Vivi. Kalau Farhat memang diundang tapi bukan untuk bahas masalah Vicky, pembahasan lain. Saya nggak tahu kalau mereka ada masalah,” pungkas Uya Kuya.

Berikut videonya:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved