Proptech Ramaikan Real Estate, REI: Permintaan di Sulsel Rumah Middle-Low
Pada 2018, sektor real estate diprediksi akan mulai diramaikan dengan disruptor baru yang dinamakan property technology atau proptech.
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Pada 2018, sektor real estate diprediksi akan mulai diramaikan dengan disruptor baru yang dinamakan property technology atau proptech.
Perusahaan financial dan professional dalam bidang real estate, Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan, proptech secara sederhana adalah gabungan dari properti dan teknologi yang diperkirakan akan mengubah pakem sektor real estate konvensional yang masih dilaksanakan sampai hari ini.
Menurut Managing Director, Markets, and Integrated Portfolio Services JLL Asia Pasifik, Jeremy Sheldon, proptech kemungkinan akan berkembang cepat pada 2018.
"Perusahaan-perusahaan startup proptech Asia Pasifik telah menerima 60 persen dari 7,8 miliar dolar AS yang dihimpun oleh perusahaan tersebut dari 2013 sampai 2017," kata Sheldon kepada Kompas.com belum lama ini.
Sheldon mengungkapkan, untuk jangka panjang, digitalisasi layanan serta adopsi dan otomatisasi dari Internet of Things akan berdampak signifikan terhadap strategi yang diterapkan perusahaan real estate.
Strategi yang dimaksud termasuk dalam hal struktur tim hingga proses bisnis yang ditempuh.
"Bangunan-bangunan pintar akan membantu pemilik bangunan dan penghuni untuk memperbaiki kinerja dan menghemat biaya," kata Sheldon.
Ketua DPD REI Sulsel, Muhammad Sadiq melihat, hadirnya proptech dalam efisiensi dan efektivitas pembangunan sangat baik diterapkan.
"Namun, itu lebih ke perkantoran, untuk di perumahan kayaknya blom terlalu perlu. Memang perkantoran masih domain REI. sayang demand sebagian besar rumah middle-low," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/rei-sulsel_20180105_220212.jpg)