Yudi S Arsono Sebut Jadi Pengusaha juga Harus Lulus 'Kuliah'
Muhammad Ikram Riswandi menggelar bincang-bincang bersama senior di Rumah Inspirasi Pengusaha Muda (IAM) Jl Tupai Makassar, Jumat (5/1).
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Bakal Calon Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Makassar periode 2018-2021, Muhammad Ikram Riswandi menggelar bincang-bincang bersama senior di Rumah Inspirasi Pengusaha Muda (IAM) Jl Tupai Makassar, Jumat (5/1/2017).
Hadir Mantan Ketua Umun (Mantum) BPD Hipmi Sulsel 2010-2013, Yudi F Arsono sebagai pembicara tunggal memberi informasi terkai Hipmi.
Ondong begitu Yudi S Arsono disapa menuturkan, menjadi seorang pengusaha harus menjalani perkulian.
"Makanya pengusaha itu harus melewati beberapa mata kuliah mulai dari pemilihan ide usaha, pencarian modal, strategi marketing, semester kebangkrutan hingga semester kesuksesan," katanya.
Mata kuliah itu harus dimasuki semua. Bila ada yang terlewatkan pasti tidak lulus.
"Tak ada pengusaha yang sukses tanpa pernah merasakan rugi bahkan bangkrut. Perkataan itu saya dapatkan dari Sandiaga Uno mantan Ketum BPN Hipmi Pusat," ujarnya.
Hipmi itu diidentikan dengan cewek cantik. Saat musim politik, beberapa parpol dan figur yang ingin naik mencalonkan diri baik eksekutif dan legeslatif pasti mendekat.
"Di dalam AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) kami tidak ada yang melarang untuk berkecimpung di dunia politik. Sehingga sah-sah saja," katanya.
Kehipmian yang tidak bisa lepas menurut dia yakni senioritas dan pergaulan yang luas. "Kalau hanya mau menambah CV, itu bukanlah Hipmi sejati. Di sini kita dituntut lebih profesional," ujarnya.