Tiga Pemain Anyar PSM, Termasuk Striker Bruce Djite Ungkap Motivasi dan Ambisinya, Apa Saja?
Kegagalan PSM meraih gelar juara musim lalu, menurut Hasim bukan karena performa tim, melainkan karena kurang beruntung saja.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur: Ilham Mulyawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beberapa pemain anyar PSM memiliki beragam alasan terkait dengan motivasi mereka bergabung dengan pasukan Ayam Jantan dari Timur di ajnag Liga 1 musim 2018 mendatang.
Salah satunya adalah pemain bertahan Abdul Rahman Sulaeman yang musim lalu memperkuat Bali United. Bek asal Kabupaten Sidrap, Abdul Rahman ini ternyata memiliki cukup banyak alasan.
Baca: Lerby dan Patrich Wanggai Digadang Calon Pengganti Ferdinand, Seriuskah Pihak Manajemen PSM?
Baca: Sempat Bakal Dipertahankan, Nyatanya Ferdinand dan Nurhidayat Lepas Juga, Ini Alasan PSM!
Pemain yang menjalani kiprah yunior di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sudiang ini menyebut ada empat faktor utama sehingga memperkuat PSM Makassar di kompetisi Liga 1 mendatang.
Keempat alasan atau faktor yang membuatnya memilih ke PSM adalah pertama karena diyakinkan oleh CEO PT PSM Munafri Arifuddin, yakni misi dan visi PSM musim ini menjadi juara liga 1.
Alasan kedua kualitas Robert Alberts sebagai pelatih. Hal ini yang membuat mantan bek Persiba Bandungdan Sriwijaya FC ini ingin diasuh Coach Robert.
Baca: Hanya Dijanji-janji Klub Lama, Mantan Striker PSM Asal Brasil Ini Akhirnya Gigit Jari
Baca: Resmi! Inilah 7 Pemain Pilar Anyar PSM untuk Musim 2018, Salah Satu Eks Suwon FC
"Pertama karena Pak Appi sangat serius untuk merekrut saya. Lalu saya juga ingin menambah kualitas diri di bawah arahan Coach Robert. Pelatih ini diakui punya kualitas dan saya ingin merasakannya," ungkap Abdul Rahman.
Lalu alasan ketiga tidak ingin jauh lagi dari kampung halaman. Rahman yang lahir 14 Mei 1988 (umur 29) ini merupakan kelahiran Sidenreng Rappang (Sidrap, Sulsel). Lalu alasan keempat bek 187 cm ini tak lain kagum atas fanatisme suporter.
Baca: Ferdinand Diisukan Hengkang ke Liga Malaysia, Sebelumnya Juga Digoda Pindah PSMS Medan
Baca: Mantan Striker PSM Pemilik Tendangan ‘Pisang Ijo’ Ini Bakal Merapat ke PSIS Semarang
"Memperkuat PSM berarti saya dekat dengan keluarga, karena memang saya asli Sulsel. Dan siapa yang tidak senang dengan antusias suporter seperti suporter PSM," jelas jebolan Diklat Ragunan Jakarta Timur ini.
Tahu dari Van Dijk
Striker teranyar PSM Makassar, Bruce Djite mengatakan sebelum ia menyetujui bermain bersama PSM Makassar, terlebih dahulu ia banyak menggali informasi dari mantan rekan setimnya di Adelaide United, Sergio Van Dijk.

"Sergio bilang PSM adalah salah satu klub besar Indonesia dan memiliki suporter yang fanatik. Dia juga bilang, bermain di kompetisi Indonesia sangat berbeda dengan Australia," ujar Bruce saat sesi jumpa pers di Hotel Aryaduta, Rabu (3/1/2018).
Baca: Lama Dibujuk dan Dirayu, Eks Bek Bali United Ini Resmi ke PSM. Dikontrak Selama Setahun
Baca: Perkuat Skuad Musim 2018, PSM Kembali Kontrak 5 Pemain
Selain itu, Bruce yang semusim memperkuat Suwon FC ini juga banyak bertanya ke mantan legiun asing Borneo FC, Shane Smeltz yang juga pemain asal Australia.
"Saya juga banyak berkomunikasi dengan Shane Smeltz. Dia juga pernah bermain di sini (Indonesia) kan," sambung Bruce.
Untuk atmosfer sepakbola di Indonesia, ia mengaku sulit membandingkannya dengan Liga Korea Selatan, yang menurutnya sudah jauh lebih maju. Meski begitu, ia tertantang untuk membawa PSM berprestasi.
Motivasi Kipuw
Sementara itu, Eks pemain Bali United (BU), Hasim Kipuw yang kini sudah resmi menjadi bagian dari tim PSM Makassar, mengatakan ingin memberi hal yang lebih baik untuk tim barunya.
Baca: VIDEO: Detik-detik Bruce Jose Djite Resmi Jadi Pemain PSM Makassar
Baca: Jersey PSM di Liga 1 2018, Bakal Rasa Juara Liga Champions Eropa 1999. Termurah Rp 199 Ribu
Pemain yang bisa dimainkan sebagai bek atau gelandang itu menyatakan kesiapannya, baik fisik maupun mental untuk membela tim berjuluk Laskar Phinisi ini. Ia dikontrak semusim ke depan sesuai durasi bersama manajemen.
"Saya datang untuk bantu PSM menjadi lebih baik. Insya Allah kepercayaan yang diberikan kepada saya akan saya balas dengan prestasi," ujar pemain gesit nan cepat ini.
Kegagalan PSM meraih gelar juara musim lalu, menurut Hasim bukan karena performa tim, melainkan karena kurang beruntung saja.
Baca: Setelah 4 Tahun Tak Berubah, Jersey Timnas Bakal Diganti. Lihat Ini Jersey Berprestasi
Baca: Begini Gaya Terbaru Marc Klok dan Steven Paulle
"Tim ini sangat bagus tapi belum rezeki saja. Tapi Mudah-mudahan kompetisi depan PSM juara," tambah pemain yang ikut tampil membela Bali United yang mengalahkan PSM di Stadion Mattoanging dengan skor 0-1, pada 6 November 2017 lalu.
Terlebih ada rekan-rekaannya sesama pemain asal Tulehu dan Maluku di PSM, diantaranya Zulham Zamrun dan Rizky Ahmad Sanjaya Pellu. Sehingga ia merasa seperti di rumah sendiri. "Komunikasi kami baik dan bisa membantu tim," tambahnya.
Dalam waktu dekat, ia akan kembali ke Kota Denpasar, Bali. Bukan bergabung dengan klub lamanya, melainkan menjalani pemusatan latihan bersama PSM dibawah arahan pelatih Robert Rene Alberts. (*)