BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku Raup Rp 1,18 Triliun dari Iuran Kepesertaan
Target tersebut merupakan gabungan dari kepesertaan penerima upah (PU), bukan penerima upah (BPU), serta jasa konstruksi.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Kanwil Sulawesi-Maluku berhasil membukukan iuran kepesertaan sebesar Rp 1,18 triliun hingga Jumat (29/12).
Angka itu setara 107 persen dari target.
Kepala Kanwil Sulawesi-Maluku BPJS TK, Sudirman Simamora yang ditemui di Warkop Sami Jl Boulevard Makassar menuturkan, target tersebut merupakan gabungan dari kepesertaan penerima upah (PU), bukan penerima upah (BPU), serta jasa konstruksi.
Ia berharap tahun depan BPJS Ketenagakerjaan Sulawsi Maluku bisa lebih meningkatkan capaiannya.
"Untuk target, biasanya per tahun ada kenaikan 20 persen. Tapi, tahun depan kami belum dapat dari pusat," tutur Sudirman sapaanya.
Sepanjang 2017 ini, pihaknya gencar menambah jumlah kepesertaan dari berbagai sektor.
"Contohnya, kami terus menyasar pekerja BPU yang di mana kami harus bergerilya ke lokasi-lokasi yang banyak pekerja informalnya. Seperti pasar dan terminal," ujarnya.
Hingga kemarin, BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi-Maluku sudah menambah jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 22.403 dari target 16.478 atau tercapai 135,9 persen.
"Jumlah perusahaan yang aktif hingga saat ini mencapai 44.225. Dari situ ada sekitar 15 ribu yang menunggak dengan nilai tunggakan Rp 96,6 miliar," kata Sudirman.
Kemudian, untuk penambahan pekerja sekitar 2,24 juta dari target 1,4 juta. Naik sekitar 165 persen. "Saat ini ada sekitar 2,87 juta peserta yang aktif," katanya. (*)
