Sudah Meninggal, Organ Jonghyun SHINee Bakal Hidup Lebih Lama di Tempat Ini
Meski telah meninggal karena bunuh diri, tapi kebaikannya hatinya bakal tetap dikenang.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Mansur AM
Temuan baru ini disampaikan dalam jurnal Environmental Health Perspective setelah mengevaluasi hampir 450.000 partisipan di 100 kota di AS.
Tujuan dari studi tersebut adalah melihat efek tiap partikel polutan terhadap kesehatan jantung.
Partikel dari bahan bakar fosil, terutama batu bara, diketahui yang paling besar dampaknya, bahkan mendekati kematian, dibanding polutan lainnya.
Para peneliti menyebut, partikel dari polutan batu bara berkontribusi lima kali lebih besar dibanding polutan lain terkait risiko kematian dari penyakit jantung.
Dari data yang ada ini, tak pelak batu bara dianggap sebagai salah satu senyawa yang mematikan bila dibakar.
Selain itu, bahaya utama dari menghirup asap batu bara sendiri ada dua hal.

Gangguan yang dimaksud adalah Coal Worker Pneumoconiosis (CWP) dan Progressive Massive Fibrosis(PMF).
Kedua gangguan juga sering disebut penyakit paru-paru hitam atau black lung disease.
Gangguan ini bisa terjadi ketika orang-orang yang bekerja di pertambangan batu bara menghirup debu batu bara terlalu banyak dari waktu ke waktu dan terakumulasi di paru-paru mereka.
Akhirnya, akumulasi debu batubara dapat menyebabkan perubahan jaringan di paru-paru dan menyebabkan gangguan yang sangat mirip dengan emphysema dan fibrosis.
Nah, sekarang bayangkan bila Jonghyun membakar batubara itu dan menutup pintu kamarnya.
Sudah pasti, asap dari batu bara inilah yang bisa membunuh sosok Jonghyun dengan mudahnya.
Rest in peace, Oppa.
(TribunStyle.com/Archieva Prisyta)
Baca: Terungkap CCTV Detik-Detik Jonghyun SHINee Sebelum Tewas Bunuh Diri di Apartemen
Baca: Salah Satu Shawol Fanatik Tanah Air, Netizen Hibur Kahiyang Ayu Atas Wafatnya Johnyung SHINee